BOLA  

Sepakbola dan Seni

Pembukaan Euro 2016
Bagikan/Suka/Tweet:

Oleh Ayid Suyitno PS

DALAM sebuah peristiwa olahraga sering kita jumpai yang namanya seni. Bahkan, olahraga dan seni ini tampil secara bersamaan (ingat Porseni/Pekan OlahRaga dan SENI). Pendek kata, ada jalinan intim antara olahraga dan seni.

Olahraga dan seni memang merupakan kebutuhan manusia setelah agama yang fundamental. Dengan berolahraga-olahraga dan atau berseni-seni manusia mampu melepaskan ketegangan dan melepaskan kelelahan. Serta dapat pula membangkitkan gairah berkarya. Membebaskan diri dari berbagai tekanan jiwa.

Di dalam lubuk terdalam setiap manusia terdapat keinginan untuk berkomunikasi, menyalurkan isi hati dan pikiran yang tak dapat diungkapkan dengan sekadarnya. Kecuali, lewat ekspresi yang membuka kesempatan untuk menyalurkannya.

Olahraga, dapat memupuk semangat dan menyesuaikan kepribadian sehat fisik dan mental. Seni, sarana menumbuhkembangkan talenta, membentuk kepribadian, dan bagian dari jati diri. Titik intim itu terkadang begitu dekat, sehingga sulit dibedakan. Simak saja, yang menyangkut gaya atau cara. Dalam olahraga memegang peranan penting, begitu pula seni.

Bisa jadi pandangan ini terkesan mengada-ada. Faktanya adalah nyata. Rupanya dalam berbagai literatur pun sudah dirasakan ‘persesuaian’ yang terbayangkan ini. Bagaimana peristiwa Olimpiade di zaman Yunani dulu sampai di zaman digital, kegiatan olahraga itu selalu melibatkan seni.

Demikian pula dengan Piala Eropa 2016 ini. Olahraga (baca: sepakbola) seperti menjadi ‘kesatuan’ dengan seni. Di acara pembukaan pesta sepakbola seluruh Eropa itu terlihat betapa di sela pidato, kemeriahan, ada tarian, ada nyanyian, untuk menyemangati suasana.

Belum lagi, para suporter di dalam dan di luar stadion mendesain pakaiannya yang disesuaikan dengan turnamen terbaik antarnegara Benua Biru itu. Dalam bahasa masa kini biasa disebut ‘biar nyeni’.

Di setiap stadion tempat pertandingan antara dua tim nasional akan digelar, suasana seni memang terbangun nyata. Ada sekelompok orang yang mendemonstrasikan kepiawaiannya memperagakan gerakan sepakbola dan kelenturan tari yang memukaukan. Ada lagu kebangsaan masing-masing negara yang pada dasarnya produk seni, yakni seni musik/suara.

Belum lagi, para bocah, para anak gawang, yang diatur sedemikian rupa dalam defile bernuansa seni dengan kedisiplinan dan kegairahan menyambut keluarnya para pemain dan kru kedua tim dari kamar ganti. Menuju lapangan hijau di mana mereka siap bertanding.

Lagak-lagu, aktivitas, gerakan, sampai taktik strategi mereka yang berada di lapangan baik itu pemain, wasit, penonton, secara keseluruhan menggambarkan seni yang otentik. Demi keseruan, kemenangan, hidup dan kehidupan dalam bentuk kecil. Meski menjadi membesar dan mengglobal jika menyebut para penonton (pemirsa) di luar pagelaran itu disajikan.

Sepakbola (sebagai salah satu jenis olahraga) memang sudah sulit dipisahkan dari seni. Hingga di bolabasket, misalnya, terbentuk sebuah tim pendukung yang biasa disebut Pompom Girls dengan atraksinya yang bikin jantung berdegup lebih cepat.