Feaby | Teraslampung.com
Kotabumi–Meskipun tahun 2021 tinggal empat bulan lagi, namun serapan Bantuan Operasional Keluarga Berencana Lampung Utara ternyata masih tergolong masih rendah. Serapannya masih berada di kisaran angka 18 hingga 30 persen.
”Yang sudah dijalankan di bulan kemarin itu sudah 18 persen. Jika ditambah dengan serapan bulan ini diperkirakan serapannya sudah mencapai 30 persen,” jelas Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan KB, Muzairin Daud, Kamis (19/8/2021).
Muzairin mengatakan, total BOKB yang diterima mereka mencapai sekitar Rp6 Miliar pada tahun 2021 ini. BOKB yang bersumber dari DAK itu diperuntukkan bagi 23 Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan KB atau kecamatan yang tersebar di 23 kecamatan.
“BOKB itu untuk kegiatan – kegiatan yang ada di 23 kecamatan,” kata dia.
Sayangnya, mungkin karena baru genap sebulan menempati posisinya, Muzairin belum dapat menjelaskan secara detil kegunaan BOKB itu. Ia kemudian mempersilakan bawahannya yang bernama Edison untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Edison yang mengaku sebagai pengelola BOKB itu menguraikan bahwa BOKB tersebut digunakan untuk pelbagai kegiatan di antaranya seperti penyuluhan, pertemuan kelompok kerja di kecamatan. Anggaran kegiatan itu disalurkan langsung pada kecamatan atau UPTD.
“Kami salurkan langsung ke kecamatan saat ada pertemuan,” terangnya.
Di samping pemberian secara langsung, ada juga uang yang dikirimkan melalui rekening. Pengiriman melalui rekening untuk pihak ketiga dan jasa medis. Besaran BOKB yang diterima oleh masing – masing UPTD nilainya hampir sama.
“Setiap kecamatan hampir sama, tapi nilainya saya lupa,” kata dia.
Sementara mengenai alasan di balik masih rendahnya serapan BOKB, Edison menuturkan bahwa hal itu dikarenakan besaran dana yang ditransfer Pemerintah Pusat memang baru sebesar itu.
“Kendalanya memang dari pusat baru turun segitu. Di samping itu juga karena adanya PPKM,” jelasnya.