TERASLAMPUNG.COM — Setya Novanto akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar setelah dalam voting putaran pertama meraup suara mutlak. Dalam penghitungan suara hingga Selasa pagi (17/5) pukul 05.40 WIB itu, mantan ketua DPR RI itu memperoleh 277 suara, sedangkan saingan terberatnya, Ade Komarudin, meraup 173 suara.
Karen calon lain perolehan suaranya di bawah 30 persen total suara dan hanya Novanto dan Ade Komarudin yang mendapatkan ambang batas 30 persen suara, maka Novanto dan Ade berhak maju ke voting putaran kedua.
Namun, menjelang memasuki voting putaran kedua, Ade Komarudin yang disebut-sebut mendapatkan dukungan dari keluarga Cendana (keluarga besar mantan Presiden Soeharto) mengundurkan.
“Saya masih muda. Usia saya masih 50 tahun sedangkan Pak Setya Novanto 60 tahun. Saya masih punya kesempatan memimpin Partai Golkar pada masa mendatang,” kata pria yang akrab disapa Akom itu, saat menyampaikan alasan pengunduran dirinya untuk maju ke babak selanjutnya.
Hal itu kemudian disambut tepuk tangan para peserta Munaslub. Ade Komarudin kemudian meeluk dan menjabat erat tangan Setyanto. Tak lama kemudian, suasana makin riuh karena peserta Munaslub berebut menyalami Setya Novanto.
“Karena hanya ada satu calon ketua umum yang maju ke putaran selanjutnya, maka Munaslub memutuskan, menetapkan Setya Novanto menjadi Ketua Umum Golkar masa bakti 2016-2019,” kata Sekretaris Munaslub Golkar, Siti Aisyah, saat membacakan putusan Munaslub Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016).
Ketua Steering Comittee (SC) Mubaslub Partai Golkar, Nurdin Halid, kemudian mengetok palu setelah mendapatkan persetujuan Munaslub.
“Apakah keputuan ini disetujui ?” tanya Nurdin Halid sebagai pimpinan sidang.
Setelah peserta Munaslub koor “disetujui”, Nurdin Halid pun mengetok palu tanda pengesahan.
Selanjutnya, forum Munaslub menugaskan ketua umum membentuk tim formatur untuk menyusun kepengurusan.
Ini hasil perolehan suara voting pemilihan calon Ketua Umm Partai Golkar:
Ade Komarudin: 173 suara
Setya Novanto: 277 suara
Erlangga Hartarto: 14 suara
Mahyudin: 2 suara
Priyo Budi Santoso: 1 suara
Aziz Syamsuddin: 48 suara
Indra Bambang Utoyo: 1 suara
Syahrul Yasin Limpo: 27 suara
tidak sah: 11 suara
TL/Bambang Satriaji