TERASLAMPUNG.COM — Sebanyak 60 pemuda dari 15 kota/kabupaten se-Lampung yang mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Pemuda yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dari Ahad (25/9) hingga Kamis (29/9) di Hotel Sheraton, Bandarlampung sepakat membentuk “Komunitas Apalah”. Komunitas ini diharapkan menjadi ajang bagi para wirausahawan muda Lampung untuk berkiprah bagi kemajuan Lampung.
“Apalah itu artinya Asosiasi Pengusaha Muda Asal Lampung Geh,” kata Ardiansyah, koordinator komunitas, Kamis (29/9/2016).
Ardiansyah mengatakan, pemuda harus berpikir out of the box sehingga lebih terbuka dan bisa menyerap pengalaman dari lapangan dengan baik.
“Out of the box kelihatannya remeh temeh,tetapi justru punya makna yang dalam,” kata pengusaha muda kerang hijau ini.
Menurut Ardiansyah, berpikir out of the box bagi seorang wirausahawan atau entrepreneur sangat penting agar timbul inovasi-inovasi dan kreativitas tanpa batas.
“Kami juga membuat kelompok per cluster bisnis dimana setiap cluster ada mentor yang membimbing agar teman-teman di clusternya naik jenjang,” katanya.
Ia menjelaskan kluster bisnis yang dimaksud adalah pengelompokkan antar jenis usaha atau bisnis yang sama.
Sementara itu, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Ponijan dalam paparannya pada sesi materi Reorientasi Sikap Mental Berwira Usaha Bagi Pemuda menyampaikan bahwa pemimpin masa depan harus memiliki jiwa entrepreneur.
“Ke depan yang bukan entrepreneur bakal tak laku,” papar Ponijan.
Sebab, menurutnya, pemimpin yang berjiwa entrepreneur punya daya juang tinggi, berani mengambil keputusan dan resiko serta punya visi memberi dalam arti memberikan darma bakti terbaiknya kepada rakyat yang dipimpinnya.
Sedangkan Catur Agus Dewanto, Ketua Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda yang diselenggarakan pihaknya adalah dalam upaya meng-up grade skill berwira usaha para pemuda di Provinsi Lampung. Sehingga, pihaknya menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya.
“Kami menghadirkan Bapak Mahfud Santoso sebagai pelaku usaha yang sukses, kemudian ada Ibu Sapta Rini pimpinan Forum CSR Lampung, Bapak Ahmad Hudalil Sespri Gubernur, ada pula Bapak Mahathir Muhammad pimpinan Teknokrat Lampung dan masih banyak lagi,” kata Wakil Ketua Kwarda Lampung.
Dia berharap pelaksanaan pelatihan ini akan menghasilkan pemuda-pemuda yang mandiri dari sisi ekonomi dan menjadi solusi atas kebutuhan penyediaan lapangan kerja yang makin sempit.
“Setidaknya dengan pelaksanaan pelatihan ini kami telah berupaya ikut berkontribusi dalam pencapaian 2 persen entrepreneur di Indonesia. Karena dengan pertumbuhan entrepreneur maka akan secara sistemik mengurai persoalan ketenaga kerjaan dan lebih luas lagi akan mendongkrak ekonomi daerah bahkan negara,” ujar Catur.
Sementara itu salah satu peserta, Hamdan Dewi Maitri, sangat mengapresiasi upaya-upaya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung terutama dalam hal meningkatkan kemandirian pemuda melalui berbagai pelatihan, salah satunya pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan selama lima hari.
“Kami bersyukur diberi kesempatan bertemu dengan sesama anak muda entrepreneur yang kreatif, inspiratif juga disuguhi materi dan pemateri yang compatible dengan kebutuhan kami, sebagai wirausaha muda“ pungkas Juara Pemuda Mandiri Pedesaan Tingkat Nasional ini.