Sidang OKI, Indonesia Desak Internal Palestina Bersatu

Aksi solidaritas Palestina pada 18 Mei 2018 di Lapangan Yenikapi di Istanbul, Turki, usai agresi Israel di perbatasan Gaza. Demonstrasi ini digelar dengan tajuk "Mengecam Penindasan, Mendukung al-Quds [Yerusalem]." ( Emrah Yorulmaz - Anadolu Agency )
Aksi solidaritas Palestina pada 18 Mei 2018 di Lapangan Yenikapi di Istanbul, Turki, usai agresi Israel di perbatasan Gaza. Demonstrasi ini digelar dengan tajuk "Mengecam Penindasan, Mendukung al-Quds [Yerusalem]." ( Emrah Yorulmaz - Anadolu Agency )
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Indonesia mendesak kalangan internal Palestina bersatu sehingga memperkuat posisi Palestina untuk menolak pemindahan ibukota Israel ke Jerusalem. Penegasan itu disampaikan utusan Indonesia, Wakil Presiden Jusuf Kalla,d usai mengikuti sidang luar biasa negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Istanbul,Turki, Jumat malam (18/5/2018).

“Yang sangat lebih penting lagi, Palestina harus bersatu. Kalau Palestina, Hamas, dan Fatah tidak bersatu, bagaimana mereka mau berunding dan bagaimana mereka menyelesaikan persoalan kalau di internal tidak bersatu. Karena itu, Indonesia mendesak mereka bersatu terlebih dahulu, baru kita bersama-sama,” kata Jusuf Kalla.

Dalam KTT Luar Biasa yang digelar untuk menyikapi pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendukung Palestina melayangkan protes atas pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Komitmen Indonesia ada beberapa hal. Secara diplomasi, kita setuju untuk bersama-sama, juga bagaimana OKI bersatu untuk itu. Oleh karena itu, selain protes, tentu kebersamaan dengan negara OKI membantu untuk mengambil tindakan atas langkah Amerika mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Palestina,” katanya seperti dilaporkan Antara.

Meski Indonesia dan negara-negara OKI mendukung Palestina, masa depan Palestina berada di tangan pemimpin dan rakyat Palestina sendiri. Sehingga, perdamaian di lingkungan internal Palestina harus bisa diwujudkan terlebih dahulu oleh para pemimpin Hamas dan Fatah.

“Puluhan tahun Indonesia selalu mendukung Palestina. Tentu kita mengapresiasi pandangan-pandangan yang keras dari masyarakat kita untuk itu. Namun, hal-hal (yang berkaitan dengan) Palestina itu bagi kita (Indonesia) selalu berada dengan tegas di pihak Palestina,” ujarnya.

Menjelang KTT Luar Biasa OKI), Jusuf Kalla juga mengikuti aksi damai untuk Palestina di Lapangan Yenikapi, Istanbul, Jumat sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Selain Jusuf Kalla, aksi tersebut dihadiri oleh para delegasi negara-negara peserta KTT OKI dan rakyat Turki. Jusuf Kalla hadir atas undangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Pak Wapres mengikuti aksi atas undangan Presiden Erdogan sebagai tuan rumah,” ujar Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah.

Husain menyatakan, hadirnya Jusuf Kalla dalam aksi tersebut merupakan wujud perjuangan Indonesia untuk Palestina.

Dalam aksi tersebut, Jusuf Kalla bersama delegasi KTT OKI lainnya mendesak PBB mengambil langkah tegas atas pemindahan Kedubes Amerika Serikat di Jerussalem. Selain itu mereka juga mendesak PBB mengusut tewasnya sejumlah warga Palestina saat unjuk rasa di Jalur Gaza yang menolak pemindahan Kedubes Amerika Serikat ke Jerussalem.

Pada aksi unjuk rasa tersebut, Erdogan sempat berorasi dan menyampaikan pesan kepada rakyat Turki bahwa unjuk rasa itu juga dihadiri Wapres Indonesia Jusuf Kalla sambil memperkenalkan Jusuf Kalla kepada massa yang memenuhi lapangan tepi Selat Bosporus.

Sebelumnya, dalam pidatonya di Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjsama Islam (OKI) di Turki 13 Desember 2017 lalu Presiden Joko Widodo juga dengan tegas menentang rencana AS memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Menurut Jokowi, Yerusalem bukan hanya milik Israel, sehigga pemerintah Indonesoa mengambil sikap untuk menentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menganggap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.