Teraslampung.com – Sistem Resi Gudang yang mulai diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung diharapkan bisa mengatasi masalah harga komoditas pertanian di Lampung. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, pada acara Sosialisasi Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang, di di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, Bandarlampung, Senin (18/05).
Ferynia mengungkapkan, harga komoditas pertanian biasanya mengalami penurunan saat panen raya dan hal tersebut tentunya berpotensi merugikan petani. Di sisi lain, saat masa paceklik akibat minimnya persediaan komoditas pertanian, berdampak meningkatkan harga yang juga berpotensi meningkatkan inflasi.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ada terobosan dalam pola pemasaran komoditas pertanian sehingga petani masih berpeluang mendapatkan keuntungan. Salah satu strategi alternatif yang bisa digunakan adalah dengan sistem resi gudang,” kata Ferynia.
Ferynia mengatakan, sistem resi gudang berfungsi sebagai cara untuk menstabilkan sasi harga komoditas pertanian, baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen yakni sistem resi gudang yang diharapkan memperkuat cadangan pangan, yang pada akhirnya akan berimbas pada meredanya tekanan inflasi dari bahan pangan-volatile food,”kata Ferynia.
Menurut Ferynia, mekanisme sistem resi gudang dan pasar lelang bertujuan memperbaiki pola pemasaran komoditas. Dengan instrumen ini diharapkan petani akan mendapatkan pendanaan dari sistem resi gudang.
“Ini bisa membantu pemerintah untuk mengendalikan Inflasi dikarenakan terjaminnya pasokan dan permintaan produk pangan guna menjaga stabilitas harga, perbaikan distribusi pasokan bahan pangan, perbaikan informasi harga jual pangan dari petani sampai ke pembeli dan mencegah aksi spekulan yang merusak harga,” tandasnya.