Soal Dugaan Pencemaran Sumur, Ini Kata DLH Lampung Utara

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara me‎mastikan derajat keasaman (PH) air sumur yang dikeluhkan oleh salah seorang warga di Lingkungan IV, Kotabumiilir, Lampung Utara sedikit di bawah standar. Meski begitu, air sumur warga tersebut masih terbilang aman untuk digunakan.

“Setelah diperiksa air sumurnya, PH airnya enam. ‎PH 6 ini menunjukan jika air itu agak asam,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH, Indra Gunawan usai memeriksa kualitas air sumur milik Pebri Harjaya, Selasa (4/4/2023).

‎Meski begitu, Indra mengatakan, air sumur milik Pebri masih dapat dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari. Selain memeriksa kualitas air di sana, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan terkait persoalan ini. Dengan demikian, keluhan sama tak lagi terulang di kemudian hari.

“Alhamdulillah, pak lurah informasinya sudah berkoordinasi dengan pemilik lapak onggok atau ampas singkong. Responsnya sangat positif,” tuturnya.

Di tempat sama, Lurah Kotabumiilir, Mulya Marsuki membenarkan bahwa pemilik lapak onggok akan segera membersihkan saluran drainase yang ada. Dengan demikian, onggok-onggok yang hanyut tidak akan lagi menyeberang ke pemukiman warga dan mencemari air sumur warga.

“Secepatnya akan segera dibersihkan dan diperbaiki oleh pemilik usaha tersebut,” kata dia.

Sebelumnya, dua warga lingkungan IV, Kotabumiilir mengeluhkan pencemaran yang diduga diakibatkan oleh onggok singkong yang hanyut ke lingkungan mereka. Kedua warga itu adalah Pebri Harjaya dan Mediantara.

Untuk Pebri, ia mengeluhkan kondisi air sumurnya yang berbau dan keruh saat musim hujan. Hal itu diduga kuat karena onggok yang hanyut itu menumpuk di rawa di dekat rumahnya. Adapun Mediatara, ia mengeluhkan kondisi kebun singkongnya.

Sejak dua tahun belakangan ini, kebun singkongnya tak lagi produktif saat ditanami. Sebab, kebun singkongnya kerap kali terendam onggok singkong yang tersapu air hujan. Onggok yang menutup lahannya itu dapat mencapai ketebalan setinggi mata kaki orang dewasa.