TERASLAMPUNG.COM, Kotabumi–Praktisi hukum Lampung Utara, Iwansyah Mega mendesak pihak Kejaksaan Negeri untuk segera memroses dugaan pengemplangan pajak di Desa Mekarjaya, Tanjungraja. Sebab, hal ini terindikasi memang sengaja dilakukan.
“Persoalan ini layak untuk diproses oleh pihak kejaksaan karena terjadi selama dua tahun berturut-turut,” kata Iwansyah Mega, Rabu (2/10/2024).
Respons cepat dari pihak kejaksaan dalam persoalan ini sangat diperlukan. Selain untuk menyelamatkan uang negara, langkah ini juga dapat memberikan efek jera kepada oknum kepala desa lainnya yang ingin melakukan hal yang sama.
“Tengok saja, sudah dibina inspektorat saja, mereka masih berani ngulanginnya. Jadi, memang harus diproses hukum dulu biar kapok,” tuturnya.
Iwansyah mengaku heran dengan yang terjadi di Desa Mekarjaya tersebut. Padahal, pajak tersebut sangat diperlukan oleh negara agar proses pembangunan dapat terus berlanjut.
“Jangan main-main soal pajak karena sudah ada oknum kepala desa yang mendekam di penjara karena tersangkut persoalan pajak,” kata dia.
Sebelumnya, tunggakan pajak Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD dan ADD) tahun 2022-2023 di Desa Mekarjaya, Tanjungraja, Lampung Utara sepertinya memang hal yang sengaja dilakukan. Sebab, dugaan pengemplangan pajaks ini ternyata telah menjadi temuan Inspektorat Lampung Utara selama dua tahun terakhir.
“Soal pajak DD dan ADD di Desa Mekarjaya memang sempat menjadi temuan kami,” kata Inspektur Pembantu Wilayah II Inspektorat Lampung Utara, Agus Bisri mewakili Pelaksana Tugas Inspektur Kabupaten, Ilham Akbar kala itu.
Adapun total nilai pajak tersebut mencapai sekitar Rp60-an juta. Pihaknya pun bukannya tak berusaha agar pihak desa tersebut tertib untuk membayarkan pajak. Pembinaan dan pengawasan telah berulang kali mereka lakukan kepada mereka.
Sayangnya, sampai saat ini, Kepala Desa Mekarjaya, Ipad Ropendi belum merespons pesan masuk maupun panggilan yang masuk melalui ponselnya. Alhasil, belum diketahui apa alasan di balik terjadinya penunggakan pajak berikut kepastian apakah pajak itu telah dibayarkan atau tidaknya.
Feaby Handana