Soal Perbaikan Jembatan Ambrol, Ini Kata Kepala DPUPR Lampung Utara

Kondisi jembatan Way Petanggis, Desa Tanahabang, Bungamayang, Lampung Utara yang putus akibat terjangan banjir. Foto: Teraslampung/Feaby Handana
Kondisi jembatan Way Petanggis, Desa Tanahabang, Bungamayang, Lampung Utara yang putus akibat terjangan banjir. Foto: Teraslampung/Feaby Handana
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Perbaikan jembatan Way Petanggis di Desa Tanahabang, Bungamayang, Lampung Utara yang ambrol di‎perkirakan baru dapat dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Alasannya, kemampuan anggaran daerah yang terbatas.

“Karena kemampuan anggaran yang terbatas, perbaikan jembatan itu baru dapat dilakukan pada tahun depan,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lampung Utara, Kadarsyah, Senin (20/2/2023).

Menurut Kadarsyah, perbaikan atau pembangunan jembatan ‎diperkirakan akan menyedot anggaran berkisaran di antara Rp3,5 miliar-Rp4 miliar. Tadinya, mereka sempat berharap bahwa perbaikan itu dapat dilakukan di tahun ini menggunakan dana tanggap bencana. Namun, ternyata dana yang tersedia tidak banyak.

Dana penanggulangan bencana hanya tersedia sebesar Rp2,5 miliar. Jumlah ini jelas jauh kata cukup. Belum lagi, dana yang bisa dipergunakan hanya sekitar Rp600-an juta. Sebab, dana itu tak dapat seluruhnya dipergunakan untuk jembatan tersebut.

“Kami sudah hubungi pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset, ternyata dana tanggap bencana yang tersedia tidak mencukupi‎ untuk memperbaikan jembatan itu,” paparnya.

Ia kembali mengatakan, jembatan ‎itu sendiri dibangun pada tahun 2009 silam. Sumber anggarannya berasal dari APBD Lampung Utara. Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 15 meter, sedangkan lebarnya mencapai lima meter.

“Nantinya, salah satu fokus utama dari perbaikan jembatan itu adalah memperlebar pondasi jembatan agar lebih kokoh saat diterjang air,” kata dia.

Sebelumnya, jembatan Way Petanggis yang Desa ‎Tanahabang, Bungamayang, Lampung Utara ambrol, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 02.30 WIB. Dugaan sementara, penyebab putusnya jembatan itu karena air sungai yang meluap akibat hujan deras.

“‎Putusnya jembatan itu diperkirakan terjadi pada pukul 02.30 WIB,” kata Camat Bungamayang, Hepni.

Ia memperkirakan putusnya jembatan itu akibat derasnya terjangan air sungai yang meluap karena diguyur hujan deras selama beberapa jam. Jembatan itu sendiri merupakan akses utama yang menghubungkan dusun 1 dan dusun 2 di Desa Tanahabang.