Ibadah umrah (ilustrasi) |
Mas Alina Arifin/Teraslampung.com
Bandarlampung—Konferensi pers yang digelar Pemprov Lampng untuk mengklarifikasi soal dana umrah menjadi arena adu mulut antara Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Junaedi dengan beberapa wartawan. Seorang wartawan media cetak lokal tersinggung saat Arinal Junaedi menyebutkan nama bosnya sebagai orang yang pernah menjadi peserta umrah gratis Pemprov Lampung.
“Kalau kawan-kawan wartawan nanti menulisnya salah bagaimana? Bapak nanti bisa dituntut,” ujar seorang wartawan media cetak bertiras besar di Lampung.
Seorang wartawan lain, juga dari media cetak bertiras besar di Lampung, menjelaskan kepada Arinal bahwa dirinya hanya anak buah. Di luar dirinya sudah ada para redaktur yang siap mengedit dan mengolah berita, sehingga tidak bisa kalau Arinal Junaedi selalu pejabat Pemprov minta permakluman kepada wartawan soal kasus umrah.
Penjelasan Arinal soal program umrah 2014 yang disorot media karena ada kejanggalan. Kejanggalan misalnya pada nama-nama anggota DPRD yang ikut umrah gratis.
Seorang wartawan yang biasa meliput di Pemprov Lampung mengaku, para wartawan dan keluarga atau relasi anggota Dewan memang sangat mudah untuk ikut umrah gratis. Bahkan, kata sumber itu, ada beberapa wartawan yang bisa umrah gratis lebih dari satu kali.
“Pada awal program umrah (tahun 2005—2007) yang diutamakan adalah para bos media massa lokal. Juga para wartawan yang biasa ngepos di Pemprov.Namun, meskipun seorang wartawan rajin ngepos di Pemrov Lampung kalau tidak bisa melobi ya tidak dimasukkan daftar calon peserta umrah gratis,” ujarnya.
Berdasarkan penelusuran teraslampung.com, memang sejumlah bos media lokal di Lampung setingkat pemred, redaktur pelaksana, dan redaktur sudah banyak yang diumrahkan gratis. Bahkan, tawaran umrah gratis pun pernah diberikan kepada wartawan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung yang secara organisatoris jelas-jelas menolak program tersebut.
AJI menilai umrah gratis dan program mengajak wartawan jalan-jalan ke luar negeri sebagai upaya Gubernur Lampung Sjachrroedin Z.P. untuk menundukkan wartawan. (Editor: Oyos Saroso HN)
Tulisan terkait: DPRD Lampung Pernah Curigai- Program Umrah