TERASLAMPUNG.COM — Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin masih sulit disusul oleh pasangan Prabowo – Sandiaga Uno. Meski begitu, posisi Jokowi dianggap masih belum aman.
“Stabilitas dukungannya menunjukan bahwa situasi yang ada hingga saat ini masih memungkinkan terjadi perubahan besar,” ujar Burhanuddin. Menurut dia, potensi suara swing voters atau yang belum menentukan pilihan masih bisa mengubah situasi.
Berdasarkan hasil survei Indikator yang dibuat pada akhir Maret 2019, pasangan Jokowi- Ma’ruf unggul dengan elektabilitas 55,4 persen; sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara responden sebanyak 37,4 persen.
Di sisi lain, swing voters dan pemilih yang belum menentukan pilihan diprediksi bakal menyumbang 12,8 persen suara bagi Prabowo-Sandiaga Uno. Sedangkan, pasangan Jokowi-Maaruf Amin diprediksi menarik suara 11,3 persen dari tipe pemilih tersebut.
Sementara itu, wakil dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Hinca Panjaitan, menyebutkan apa yang dihasilkan dalam survei tersebut masih terbuka untuk berubah. Ia meyakini, masih ada kemungkinan-kemungkinan yang bisa membalik keadaan.
“Variabel yang tadi disebutkan tadi itu bisa menjadi faktor yang bisa mengubah. Karena nanti minggu pertama April hingga coblosan akan mengubah angka-angka tadi,” kata Hinca.
Survei Indikator dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan 1.220 responden. Pengambilan data survei dilakukan pada 22-29 Maret 2019. Margin of error dalam survei sebesar plus-minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.