Suwarjono – Arfi Bambani Nakhodai AJI

Empat orang aktivis senior AJI, Didik Supriyanto, Nezar Patria,Ahmad Taufik Jufri, dan Ati Nurbaiti bertugas menghitung suara. (Teraslampung.com)
Bagikan/Suka/Tweet:

BUKITTINGGI, Teraslampung.com —Pasangan Suwarjono (Pemred suara.com) dan Arfi Bambani (Viva.co.id) terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2014-2017 dalam Kongres AJI di Hotel Rocky, Bukittinggi 27-30 November 2014.

Dalam pemilihan suara yang digelar Minggu dini hari, Jono- Arfi mengungguli pasangan Abdul Manan (Tempo) dan Renjani Pusposari (Forbes). Jono-Arfi memperoleh dukunga 267 suara, sedangkan Manan-Renjai 88 suara.

Pemilihan ketua-sekjen AJI dalam kongres kali ini termasuk paling ‘smooth’ dibanding kongres-kongres sebelumnya. Kedua pasangan kandidat saling mendukung untuk memajukan AJI. Para  pendukung Jono-Arfi maupun pendukung Manan-Renjani juga tidak menunjukkan dukungan berlebihan kepada kandidat.

Usai Jono-Arfi terpilih, Abdun Manan dan Rinjani langsung mengucapkan selamat dan mejndukung program-program kerja yang akan dilaksanakan pengurus baru AJI.

Pasangan Suwarjono dan Arfi Bambani terpilih setelah kantongi 157 suara dan ungguli suara pasangan Abdul Manan dan Renjani Pusposari.

Dari total 245 suara di 37 perwakilan AJI Kota se-Indonesia pasangan Suwarjono-Arfi ini meraih 157 suara Sementara, Abdul Manan-Renjani hanya meraih 88 suara.

Suwarjono sebelumnya menjabat Sekrjen AJI periode 2011 hingga 2014. Pemimpin Redaksi Suara.com, itu bergabung ke AJI Jakarta pada tahun 1999.

Ia pernah menjadi pengurus Divisi Serikat Pekerja AJI Jakarta. Pada tahun 2001, Suwarjono masuk kepengurusan AJI Indonesia sebagai koordinator serikat pekerja.

Sementara, Arfi Bambani Amri pengurus AJI Indonesia periode 2011 hingga 2014. Putra kelahiran Tiku Kabupaten Agam dan bekerja di Viva.co.id sebagai redaktur yang mengepalai Kompartemen Nasional, Politik dan Metropolitan. Lulusan Universitas Gajah Mada ini juga pernah bekerja di detik.com.

Ketua terpilih, Suwarjono mengajak seluruh anggota AJI kembali bersama-sama membangun dan membesarkan organisasi.

“Ke depan tugas akan semakin banyak. Butuh komitmen bersama untuk membesarkan AJI,” ujarnya.Sementara itu, Sekjen terpilih Arfi Bambani menyebutkan, sejumlah hal baru dari hasil Kongres IX AJI itu menjadi tantangan dan prioritas pengembangan organisasi.

Resolusi dari kegiatan kongres itu di antaranya AJI menyambut kehadiran jurnalis warga, AJI menolak secara tegas keterlibatan anggotanya dalam partai politik, Majelis Etik mempunyai kekuatan lebih besar untuk memberikan sanksi terhadap pelanggaran etik di organisasi.

Selain itu, Arfi mengatakan pengurus akan melakukan penarikan iuran secara nasional yang akuntable. Dan terakhir AJI membentuk bidang baru yakni komunikasi dan data untuk memperkuat basis pengembangan kompetensi anggota yang outputnya mendirikan sindikasi berita.

“Strategi itu merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan jurnalis, yang belakangan menjadi perdebatan sengit dan prioritas keja organisasi,” katanya.

Pemilihan Sengit Sebelum terpilih Ketum dan Sekjen 2014 hingga 2017, proses pemilihan pengganti Eko Maryadi dan Suwarjono berlangsung sengit hingga Minggu dini hari.

Sidang pleno yang dipimpin Aryo Wisanggeni, Upi Asmaradana, dan Syofiardi Bachyul (29/11) malam menetapkan dua pasangan calon dari empat calon.

Pasangan tersebut adalah Abdul Manan (Tempo) dan Renjani Pusposari (Forbes) dicalonkan AJI Jember, sedangkan pasangan Suwarjono dan Arfi dicalonkan AJI Pekanbaru.

Sementara dua nama yang sempat mencuat Iman D. Nugroho (CNN Indonesia) dan Ruslan Sangadji (The Jakarta Post) batal maju.

Pada pleno Manan dan Renjani menyampaikan visinya mengangkat isu penguatan organisasi, pemerataan program ke AJI-AJI kota, keterbukaan informasi, kesejahteraan jurnalis, kebebasan pers, dan isu-isu jurnalis perempuan.

“Salah satu yang penting kami tawarkan adalah pemberian ’small grant’ bagi AJI kota yang kesulitan mengakses pendanaan,” katanya.

Sementara Jono dan Arfi menawarkan program kerja menyangkut isu kemandirian AJI Kota, pengembangan profesi dan etik, ketenagakerjaan, advokasi, perempuan dan anak, data dan informasi, penyiaran, internet, serta dana dan usaha.

Pemilihan dengan sistem pemungutan suara tertutup sempat diulang karena jumlah kertas suara melebihi jumlah suara. Pemungutan ulang berlangsung hingga Minggu pukul 3.00 WIB, dengan kemenangan untuk Jono dan Arfi.

Selain memilih dan menetapkan Ketum-Sekjen baru, kongres itu juga menetapkan tiga anggota BPK organisasi, yakni M. Faried Cahyono, Andono Wibisono, dan Sunarti Sain.

Juga menetapkan lima anggota Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) antara lain Dandhy Dwi
Laksono, Oyos Saroso HN, Adi Nugroho, Bambang Muryanto, dan Nurdin Hasan.

Sedangkan 12 nama diusulkan sebagai anggota Majelis Etik yakni Ati Nurbaiti, Farid Gaban, Insyani Syahbarwati, Willy Pramudya, Didik Supriyanto, Masduki, Eko Maryadi, Abdul Latief Apriaman, Ahmad Taufik, Nursyawal, Nezar Patria, dan Syofiardi Bachyul Jb.

sumber: detik.com