Tak Jelas Siapa Kepseknya, PPDB SMA Negeri di Lampung Utara Rawan Gugatan

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Sejumlah Calon Peserta Didik Baru (PDB) SMA I Kotabumi mengisi formulir pendaftaran PDB, Rabu (1/7/2015).

Kotabumi–Tak jelasnya siapa Kepala Sekolah (Kepsek) baru khususnya SMA Negeri yang akan menempati sejumlah sekolah membuat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri Lampung Utara tahun ajaran 2015/2016 berpotensi bermasalah. Sebab, hasil penerimaan PPDB kali ini dapat dipertanyakan atau digugat sejumlah kalangan lantaran secara hukum tidak akan sah bila masih menggunakan Kepsek yang lama sebagai penanggung jawab atau ketua PPDB. Hal ini karena pengangkatan Kepsek itu terhitung sejak ia dilantik atau diangkat.

Salah seorang Panitia PPDB SMA Negeri I Kotabumi yang menolak disebutkan namanya membenarkan bahwa dirinya tak mengetahui siapa penanggung jawab pada PPDB kali ini. Sebab, siapa sosok Kepsek baru SMA Negeri I Kotabumi yang mestinya sebagai pihak penanggung jawab belum diketahui hingga kini meski pengangkatan atau pelantikan ratusan Kepsek telah dilakukan pada Kamis (25/6) lalu.

“Belum tahu ini siapa Kepseknya (padahal Kepsek itu penanggung jawab PPDB),” kata dia saat di temui dalam proses PPDB di sekolahnya, Rabu (1/7).

Kendati demikian, ia memperkirakan sementara ini tanggung jawab PPDB masih menjadi wewenang Kepsek yang lama sebelum Kepsek yang baru diangkat resmi memimpin sekolahnya.

“Saya rasa ini masih tanggung jawab Kepsek yang lama. Tapi setelah Kepsek yang baru sudah benar – benar masuk ke sini, baru tanggung jawab itu dialihkan,” tuturnya.‎

Sementara, salah seorang petugas keamanan SMANegeri I Kotabumi ketika ditanya siapa Kepsek baru yang akan menempati posisi Kepsek yang lama, mengaku juga belum mengetahuinya. “Belum tahu mas. Guru – guru aja sepertinya enggak tahu, apalagi saya,” kata dia.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 10:00 WIB, loket pengambilan dan pengembalian formulir pendaftaran PPDB telah diserbu ratusan calon PDB. Sejumlah PDB terlihat sibuk mengisi formulir pendaftaran dan rela berdesakan untuk mengembalikan formulir tersebut. ‎