Tambah 395, Pasien Positif Corona di Indonesia Jadi 11.587 Orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Di tengah optimisme karena banyak pasien Covid-19 di Indonesia yang sembuh, kasus baru positif Covid-19 penambahannya masih masif per harinya. Dalam sehari terakhir, masih ada penambahan kasus positif 396 sehingga hingga Senin (4/5/2020) pasien positif corona di Indonesia menjadi 11.597 orang.

Dari pasien sebanyak itu, 1.954 di antaranya sembuh dan 864 pasien meninggal dunia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, dalam sehari terakhir ada penambahan pasien sembuh 78 orang, sedangkan pasien yang meninggal bertambah 19 orang.

“Jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 11.587 setelah ada penambahan sebanyak 395 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 864 setelah ada penambagan sebanyak 19 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (4/5).

Yuri mengatakan sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 632, disusul Sulawesi Selatan 199, Jawa Timur sebanyak 178, Jawa Barat 159, Bali 159 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.954 orang.

“Kalau kita lihat sebaran pasien sembuh yang paling banyak adalah di Jakarta 632, kemudian Sulawesi Selatan 199, Jawa Timur 178, Jawa Barat 159, Bali 159 dari total keseluruhannya adalah 1.954 orang,” katanya.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

“Jumlah pasien meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 864 setelah ada penambagan sebanyak 19 orang. Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia,” kata Yurianto.