TERASLAMPUNG.COM — Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom menantang Presiden Jokowi yang memerintahkan TNI dan Polri untuk menangkap kelompok penembak pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua.
Sayap militer Organisasi Papua Merdeka yang bertanggungjawab atas pembunuhan 31 pekerja proyek PT Istaka Karya itu mengaku tak gentar karena kelompoknya akan lebih jago mengusai medan ketika berperang melawan TNI dan Polri.
“OPM tak gentar dengan perintah itu, kami tidak takut,” kata Sebby melalui telepon kepada Tempo, Kamis, 6 Desember 2018.
Sebby mengatakan TPNPB memang sengaja menyerang para pekerja yang ada dalam proyek pembangunan jembatan Trans Papua. Sebab, kata dia, TPNPB menolak pembangunan yang ada di Papua Barat.
“Prinsipnya kami berjuang menolak semua program pembangunan di Papua Barat. Kami hanya menuntut kemerdekaan,” katanya.
Sebelumnya, 31 orang pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, dibunuh kelompok bersenjata TPNPB pada Senin malam, 3 Desember 2018. Sebby mengatakan penyerangan itu dipimpin Egianus Kogoya sebagai Panglima Komando Daerah Operasi III TPNPB.
Menurut Sebby, TPNPB sebelumnya sudah pernah menyerang anggota TNI karena tak senang dengan pembangunan proyek itu. Namun, kata dia, pembangunan proyek itu masih saja tetap dilakukan.
“Mereka tak mengindahkan, mereka kembali ke Yigi dan proyek itu masih tetap jalan. Jadi mereka harus diberi peringatan.”
Penyerangan itu, kata Sebby, sudah direncanakan sejak tiga bulan lalu. TPNPB telah memantau proyek itu ternyata dikerjakan oleh pekerja TNI dari Jayapura. “Itu salah satunya yang kemarin bebas melarikan diri kami identifikasi ternyata anggota TNI.”
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap anggota gerombolan bersenjata Papua yang menyerang pekerja Trans-Papua. Jokowi meminta agar tidak ada satu orang pun yang lolos.
“Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut,” kata Presiden dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018. Jokowi menuturkan Panglima TNI dan Wakil Kapolri sudah berada di Papua.