Tari Rampak Negeri Bakal Tampil Di Pelangi Seni Budaya Lampung

Bagikan/Suka/Tweet:
Tari Kolosal Gemercik Tari dari SMAN Gadingrejo.dalam pentas di Bundaran Tugu Pengantin, depan Masjid Al Furqon Bandarlampung, Sabtu malam (12/12).

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Tari Rampak Negeri karya koreografer Barden A Moegni yang mengusung kisah negeri ini, bakal mewarnai pentas Pelangi Seni Budaya Lampung yang akan digelar di Lapangan Korpri, Telukbetung, Sabtu (19/12) mendatang.

Menurut Barden koroegrafer tari Rampak Negeri yang juga Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Lampung (DKL) karya tari ini dilhami dan terinspirasi dari keadaan negeri kita yang carut marut.

“Nilai-nilai luhur bangsa kita sudah tercabik-cabik oleh rasa individualisme  dan golongan. Rasa kebersamaan dan gotongroyong—rasa senasib dan sepenanggungan—sebagai anak bangsa telah porak-poranda atas nama kepentingan dan politik. Yyang tersisa adalah derita dan kesunyian, karena satu sama lain menjadi asing.  Dalam keadaan ini sering terjadi perselisilahan bahkan penindasan. Manusia terombang-ambing dalam kebingungan dan kehilangan jati diri,” imbuh Barden di sela-sela latihan.

Untung saja, lanjut Barden, arus kesadaran segera tergerak untuk kembali merajut kebersamaan untuk kembali menata membangun negeri. “Kebersamaan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kerampakan untuk membangun negeri. Kebersamaan punya makna yang teramat penting dan modal utama untuk membangun negeri kita,” ujar Barden membeberkan filosofi  karya tarinya.

Dalam garapan tari Rampak Negeri ini tampil sebagai penari Nur Cipto, Afrijal, Mifhatul Ical, Ari Wibowo, Ryan, Sucy Aprilia, fransika, Amel dan dewi Rinjani. Sedangkan penataan musiknya dibesut Wisnu Nugroho.

Sebelumnya,  dalam Road Show yang digelar Komite Tari di Tugu Pengantin, Lungsir, Bandar Lampung, Sabtu (12/12) lalu, Komite Tari DKL menggelar performance Tari Masal bertajuk Gemercik Tari . Tari yang melibatkan 250 penari ini dipersembahkan  SMA Negeri  Gadingrejo, Pringsewu.

Penampilan para siswa SMA  Gadingrejo yang rancak ini membuat suasana malam minggu di salah satu spot hang out anak muda Bandar Lampung ini menjadi berbeda. “Ini sebuah kejutan yang apresiatif. Kami bisa tahu kalau anak muda Lampung ini kreatif tak kalah dari kota-kota lainnya,” ujar Andre pemuda asal Jakarta yang sedang menikmati malam minggu di Bandar Lampung. (*)