Teater Cupido SMAN 1 Sumberjaya Wakili Lampung pada Festival Teater Remaja Tingkat Nasional

Dua pelajar SMAN 1 Sumberjaya anggota Teater Cupido sedang memerankan sebuah adegan dalam naskah yang akan dipentaskan di Taman Ismail Marzuli, Jakarta,Rabu (18/5). Foto: Istimewa
Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Teater Cupido SMAN 1 Sumberjaya mewakili Lampung pada Festival Nasional Teater Remaja 2016  di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (18/5) mendatang.

Perhelatan Festival Nasional Teater  2016 yang digelar  Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI  ini merupakan  Festival Teater dengan kategori remaja berbasis tradisi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs. Heri Suliyanto didampingi Kasi Kebudayaan dan Film Hari W Jayaningrat S.Sos, MM, mengatakan, dalam Festival Nasional Teater 2016 ini Lampung akan mengirim Teater Cupido SMAN 1 Sumberjaya , Lampung Barat.

Pimpinan Rombongan Hari Jayaningrat, S.Sos, MM mengatakan dalam kegiatan yang diikuti 34 Provinsi ini teater Cupido bakal mengusung naskah Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontany. “Beberapa tahun belakangan teater Cupido sering mewakili Lampung dalam ajang Festival Teater Nasional,” ujar Hari.

Pihaknya berharap tahun ini Teater Cupido mampu bersaing dengan 33 Grup teater dari Provinsi lainnya dalam helat festival ini. “mudah-mudahan mereka membukukan prestasi seperti tahun-tahun sebelumnnya,” imbuh Hari.


BACA: Teater Cupido SMAN 1 Sumberjaya Juara FLS2N di Semarang

Sementara itu, Sutradara Teater Cupido Ahmad Jusmar  Rian Krama Yudha mengatakan, pihaknya akan mengusung karya salah satu pengarang besar Indonesia Utuy Tatang Sontany yang mengisahkan tentang keluarga miskin Rustam dan Hamidah yang telah lima tahun berumah tangga.

Tekanan ekonomi membuat Rustam sebagai seorang suami putus asa dan memandang segala sesuatunya dengan pesimis. Namun, Hamidah sang istri justru berpikir sebaliknya, karena tidak tahan melihat penderitaan suaminya yang selalu pesimis terhadap hidup maka ia menggunakan kesempatannya sebagai perempuan untuk menambah penghasilan bagi kebutuhan ekonomi yang semakin mencekik.

Kesempatan yang dianggap benar oleh Hamidah ternyata tidak demikian bagi Rustam, maka yang terjadi adalah masing-masing mereka memiliki kebenaran yang salah bagi pihak yang lain.

Konflik semakin diperuncing dengan ikut campurnya orang lain, orang lain yang punya kebenaran yang berlain-lain. Mereka adalah Hamid dan Wak Salim. Hasutan-hasutan dari orang lain inilah yang kemudian pada akhirnya membuat rumah tangga Rustam dan Hamidah hancur, rasa sayang yang telah mereka bangun selama lima tahun harus pudar karena ada orang lain.

Dalam ajang  pentas ini tampil sebagai penata artistik Riki Pandu Winata, Penata Rias dan Kostum Novita Sari dan music digarap Nedi Junaidi. Sedang tampil sebagai pemain Hilaman Fathur Rohman memerankan tokoh Rustam, Kairul Rizal sebagai Hamid, tokoh Wak Salim dimainkan Solihan, pemeran Hamidah adalah Balqis Fara Meiza.Sedangkan  Tania Febiyanti, Mia Rizqi Vanessa, Zainab Ayu Aprilia sebagai pelakon penjual sayur, Riki Pandu Winata sebagai pemeran lelaki berkacamata, Debi Gautama, Taufik Hidayat sebagai tukang beras dan M. Abizar sebagai anak.


SIMAK: Ahmad Jusmar, Guru Plus Plus Plus dari Sumberjaya

“Naskah ini kami adaptasi dalam kultur Lampung dengan menggunakan idiom, dialek, dan musik iringan yang berciri khas kelokalan Lampung,” ujar Ahmad Jusmar.

Tampil sebagai juri dalam  Festival Nasional Teater Tahun 2016, yang akan melakukan  penilaian secara langsung Tim Pengamat yang dipilih berdasarkan kemampuan di bidangnya.yaitu : Ratna Riantiarno, Jose Rizal Manua, Aditya Gumay, Yudi Ahmad Tajudin, dan Seno Joko Suyono.

Sementara itu, Direktur Kesenian Kemendikbud,  Endang Caturwati, berharap kegiatan ini diharapkan mampu memiliki banyak manfaat strategis dalan menggali, membina serta mengembangkan seni budaya bangsa. Seni Teater di Indonesia harus lebih berkembang, dikenal, dan dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia, serta dapat bereksistensi dalam level global. Eksplorasi Seni Teater harus mengutamakan keterampilan atau aspek kreativitasnya serta mengangkat kearifan nilai budaya yang turut memberikan identitas pada kepribadian Remaja Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda Indonesia khususnya Remaja agar dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas serta minatnya untuk lebih mengenal, memahami dan menghargai Seni Teater,” ujar Endang Caturwati, dalam sambutannya.

Jadwal Pentas

Dalam acara yang akan digelar pada 16 hingga 19 Mei 2016 mendatang ini, kelompok teater dari 34 Provinsi di Indonesia. Rencananya, acara tersebut akan digelar pukul 10.00 hingga 18.00 WIB, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.

Hari pertama 16 Mei 2016, kelompok teater dari Aceh, Gorontalo, Kalimantan Barat, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Maluku. Hari kedua, 17 Mei 2016, giliran Bengkulu, DI Yogyakarta, Kalimantan TImur, Papua, Sumatera Selatan, Riau, Sulawesi Tenggara, Banten dan Bangka Belitung.

Hari ketiga, 18 Mei 2016, giliran Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Bali, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, NTT, Lampung dan Maluku Utara. Sementara itu, dihari terakhir 19 Mei 2016, giliran Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, dan Papua Barat.