Terendus Adanya Dugaan Aliran Uang dalam Polemik Peternakan Ayam CV Hanura Jaya Farm, Ini Indikasinya

Bagikan/Suka/Tweet:

Teraslampung.com, Kotabumi–Penasihat hukum CV Hanura Jaya Farm, Lukman Nur Hakim diduga berniat memberikan uang sebesar Rp25 juta kepada Komisi III DPRD Lampung Utara. CV Hanura Jaya Farm di Kotabumi Utara memang kerap dipanggil pihak DPRD karena persoalan limbah dan perizinannya yang disoal warga sekitar.

Dugaan ini pertama kali terungkap usai Rapat Dengar Pendapat Komisi III dengan perwakilan CV Hanura Jaya Farm bersama instansi terkait lainnya, Rabu (18/3/2025). Saat itu, Lukman menjelaskan kepada M.Aditya Hafizd Arafat (Ketua Komisi III) telah mengirim sejumlah uang kepadanya.

Mendengar hal itu, M.Aditya dan koleganya sangat terkejut. Sebab, mereka merasa tidak pernah meminta dan menerima uang dimaksud. Bahkan, salah seorang anggota komisi merasa tidak terima dan menyarankan untuk melaporkan persoalan ini kepada aparat penegak hukum.

Singkat cerita, Lukman pun melaporkan persoalan ini kepada Polres Lampung Utara pada pukul 13.56 WIB. M. Adytia dan sejumlah koleganya turut mendampingi Lukman. Setelah beberapa jam memberikan keterangan, Lukman akhirnya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Ia mengatakan, peristiwa ini bermula saat ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Ketua Komisi III. Saat itu, yang bersangkutan meminta ditransfer uang sebesar Rp25 juta. Uang itu untuk keperluan biaya rapat dengar pendapat Komisi III dengan pihaknya dan pihak lainnya terkait persoalan peternakan ayam milik CV Hanura Jaya Farm.

“Uang itu untuk makan dan minum rapat,” kata dia.

Penelpon yang mengaku sebagai Ketua Komisi III ini menjelaskan, uang itu akan dikembalikan kepadanya setelah rapat dengar pendapat dilakukan. Lantaran percaya, ia pun segera mentransfer uang melalui nomor rekening yang telah diberikan oleh si penelepon.

“Setelah saya transfer, hilang semua chat dan fotonya,” jelas dia.

Ia berharap, melalui pelaporannya ini, identitas orang yang telah menipunya tersebut dapat terungkap. Dengan demikian, nama baik Ketua Komisi III dapat kembali pulih.

“(Herannya) Dia cukup tahu dengan kegiatan rapat dan nomor telepon saya pun dia tahu,” tutur dia.