Terkait Apa pun, Berhati-hatilah Membuat Status Facebook

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Seorang dokter di Solok, Sumatera Barat, dr. Fiera Lovita, kini kehidupannya teracam setelah menulis status di Facebook tentang Rizieq Shihab. Ia diteror dan dipermakukan. Hidupnya menjadi tidak nyaman, bahkan terancam.

Status yang dibuat dokter itu memang sensitif, terkait Rizieq Shihab, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) dan dugaan kasus pornografi percakapan seks yang menjeratnya.

Fiera mengunggah status itu di Facebook pada 19 sampai 21 Mei 2017. Ia menulis: “Kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta umat yg siap mendampingimu, jgn run away lg dunk bib”

“Kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja & dibela”

“masi ada yg berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh…dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah ga berani”

Status-status memang tidak langsung menunjuk atau menyebutkan Rizieq Shihab. Namun, massa FPI dan simpatisannya menyimpulkan bahwa status itu ditujukan kepada Habib Rizieq. Mereka pun marah. Ada sekelompok orang mendatangi dokter itu, meneror melalui telepon, dan media sosial. Ia juga diminta menuliskan surat pernyataan dan permintaan maaf dengan meterai.

Kasus dokter asal Solok itu menggambarkan betapa riskannya menulis status di Facebook. Apalagi jika itu menyangkut tokoh tertentu dan banyak pendukungnya.

Sekalipun yang disoal bukanlah tokoh, kita tetap harus bijak bermedsos. Hal-hal yang sedang menjadi sorotan publik ada baiknya kita telaah lebih dulu. Sepakat atau tidak sepakat dengan isu tertentu tidak seharusnya semuanya diungkapkan di media sosial. Mungkin kita tidak akan terjerat hukum, tetapi kita bisa dibuat repot oleh status yang awalnya kita anggap remeh temeh itu.

Dewi Ria Angela