Feaby/Teraslampung.com
Kotabumi –Petugas Satuan Narkoba Polres Lampung Utara membawa seorang tahanan pendamping (Tamping) Rutan Kotabumi berinisial J untuk dimintai keterangan terkait upaya penyelundupan sabu-sabu, Minggu sore (22/5).
Hingga pukul 17:45 WIB, proses pemeriksaan terhadap J masih berlangsung sehingga belum didapat keterangan resmi dari pihak Kepolisian seputar upaya penyelundupan sabu ini.
Pelaksana Harian (PLH) Kepala Rumah Tahan Kelas IIb, Kotabumi, Lampung Utara, Maman Firmansyah memperkirakan satu paket sabu yang coba diselundupkan ke dalam Rutan beratnya mencapai sekitar 1 gram.
“Perkiraan beratnya kurang lebih sekitar 1 gram,” kata dia kepada sejumlah wartawan, Minggu sore (22/5).
Penggagalan penyelundupan sabu ini berawal saat dirinya curiga melihat ada bungkusan plastik yang diberikan oleh petugasnya yang berinisial F kepada salah seorang tahanan pendamping (Tamping) yang berinisial J.
Ia langsung mengejar dan mencegat Tamping yang berinisial J tersebut. Saat diperiksa, ternyata di bagian bawah tumpukan roti yang paling bawah terdapat satu paket sabu.
“Ini apa. J menjawab saya enggak tahu menahu. Yang jelas saya dipanggil, antarkan ini ke BW (blok wanita),” terang dia.
Menurut Maman, pengirim sabu ini ialah salah satu pengunjung laki – laki yang mengenakan helm dan berbaju batik. Saat itu, petugasnya sempat mempersilakan yang bersangkutan masuk ke dalam untuk diperiksa barang bawaannya.
Yang bersangkutan malah menolak masuk dengan alasan mau menelepon seseorang dulu. Tak lama kemudian, datanglah petugas yang berinisial F. Pengunjung itu kembali lagi ke Rutan dan barang itu diterima oleh F di teras setelah sempat diperiksa. F memanggil J untuk membawa bungkusan itu ke BW.
“Yang bawa titipan itu kembali ke Rutan lagi. Lalu, barang itu dibawa masuk dan diperiksa oleh F dan pastikan hanya berisikan roti saja. Sayangnya, dia (pengunjung) tak menyebutkan bungkusan itu untuk siapa,” tuturnya.
Maman enggan berspekulasi apakah Tamping yang berinisial J ini terlibat dalam upaya penyelundupan sabu ke dalam Rutan. Menurutnya, bisa saja J berada di tempat dan waktu yang salah. Karena mungkin hanya J yang terlihat oleh F sehingga J yang ketiban sial membawa barang laknat itu.
“Mungkin, kala itu hanya J yang dilihat oleh F sehingga J lah yang disuruh mengantar bungkusan itu ke BW. Tugas Tamping memang bertugas menjaga kebersihan kantor Rutan,” kata dia.