Dandy Ibrahim | Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Tujuh petugas medis di Puskesmas Simpur, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung hari ini (19/3/2020) mulai di rumahkan. Mereka ini masuk ke daftar orang dalam pemantauan (ODP). Hal itu dilakukan setelah satu orang yang pernah mereka tangani dan kemudian dirujuk ke RSU Abdul Moeloek (RSUM), dinyatakan positif mengidap virus corona atau Covid-19, Rabu (18/3/2020).
“Setelah satu orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil Labkesda Jakarta, kami langsung merumahkan tujuh petugas medis di Puskesmas Simpur,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli, di ruang kerjanya, Kamis 19 Maret 2020.
Edwin mengatakan, tujuh petugas medis itu sebelumnya menangani pasien asal Bandarlampung yang kini sudah nyatakan positif mengidap Covid-19.
“Saat pasien tersebut memeriksakan diri di Puskesmas Simpur, mereka itulah yang menangani. Kepada petugas Puskesmas pasien tersebut mengaku ia memeriksakan diri setelah merasa suhu badannya naik. Pada saat yang sama ia mendengar kabar bahwa salah seorang temannya yang sama-sama menghadiri seminar di Bogor meninggal dunia karena Covid-19,” ungkapnya.
Menurut Edwin, tujuh petugas medis itu akan terus dipantau selama empat belas hari ke depan dan akan dilihat perkembangannya.
“Dokter dua orang, dokter intensif dan dokter umum, bagian laboratorium dua orang, bagian pendaftaran satu sertap perawat satu orang. Mereka ini masuk dalam pengawasan selama 14 hari ke depan,” jelasnya.Edwin sli pihaknya sudah melaporkan pasien Covid-19 tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk diadakan tresing agar ditemukan langkah-langkah selanjutnya.
Edwin mengatakan pihaknyua akan mencari orang-orang yang ditemuinya di Lampung usai pulang menghadiri seminar di Bogor.
Sementara itu, hari ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengonfirmasi bahwa seorang pasian Covid-19 di wilayahnya meninggal. Sama dengan pasien positif Covid-19 yang dirujuk ke RSUAM oleh Puskesmas Simpur, pasien tersebut juga sakit setelah menghadiri seminar di Bogor.
“Kami akan terus mencari informasi orang-orang yang selama ini berhubungan dengan pasien yang hari ini meninggal setelah pertemuan di Bogor,” kata Ganjar.