Teror Penculikan Anak di Lampung Utara, DPRD akan Koordinasi dengan Polisi

Ketua DPRD Lampung Utara, Wansori (tengah) didampingi dua unsur pimpinan ‎lainnya.
Ketua DPRD Lampung Utara, Wansori (tengah) didampingi dua unsur pimpinan ‎lainnya.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–DPRD Lampung Utara akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar p‎ersoalan penculikan anak tak lagi terdengar di masa mendatang. ‎Dengan demikian, para orang tua tak akan lagi khawatir dengan keselamatan putra – putri mereka.

“Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar dapat lebih meningkat‎kan patroli rutin di tengah masyarakat,” kata Ketua DPRD Lampung Utara, Wansori, Kamis (25/8/2022).

Ia mengatakan, patroli rutin dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini. Paling tidak dengan tingkat kehadiran pihak kepolisian yang‎ lebih tinggi di tengah masyarakat, keresahan masyarakat akibat persoalan tersebut menjadi berkurang.

“Persoalan ini menjadi perhatian kita bersama sehingga kerja sama yang baik dari seluruh pihak termasuk masyarakat sangat diperlukan agar hal – hal yang tak diinginkan tidak terjadi,” tuturnya.

Meski begitu, Wansori juga mengimbau para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap putra – putri mereka. Baik saat bersekolah maupun saat anak – anak mereka bermain di luar rumah.

‎”Pengawasan ekstra ketat dari orang tua menjadi kunci utama untuk mencegah persoalan ini kembali terulang di kemudian hari,” kata dia.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Matsoleh meminta pada para guru untuk lebih memperhatikan kondisi murid mereka usai pulang sekolah. Para murid hendaknya tidak diperkenankan pulang ke rumah tanpa ada keluarga mereka yang menjemputnya. Yang menjemput mereka pun tak boleh sembarangan. Penjemputnya harus berasal dari anggota keluarga yang telah dikenal oleh pihak sekolah.

‎”Tapi, jauh hari sebelum kejadian ini terjadi, kami sudah minta pihak sekolah untuk ‎memiliki grup WhatsApp yang berisikan wali murid dan mereka juga diminta untuk memiliki nomor ponsel aparat penegak hukum supaya memudahkan hubungan saat terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Dalam dua hari terakhir, warga Lampung Utara diteror oleh‎ aksi percobaan penculikan anak di dua lokasi berbeda. Lokasi kejadian terjadi di Desa Pagar, Blambanganpagar dan Desa Sidorahayu, Abungsemuli.

Kejadian pertama terjadi di Desa Pagar, Blambanganpagar pada 22 Agustus. Korbannya ialah INA (10) , warga Desa Banjarratu, Lampung Tengah‎. Kejadian kedua terjadi pada 23 Agustus. Korbannya berinisial MRS (11), warga Desa Sidorahayu, Lampung Utara. Untungnya, kedua anak tersebut mampu melarikan diri.