Zainal Asikin |Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Kombes Pol Zulkifli, mengatakan tes urine yang dilakukan pihaknya kepada para sopir dan kondektur bus di Terminal Induk Rajabasa menyumpulkan ada sekitar 74 sopir dan kondektur bus yang sudah di tes urinenya.
Hasilnya, kata Zulkifli, salah seorang bernama Anwar Sanusi, kondektur bus CV Pelangi BL 7340 AK jurusan Langkat, Sumatera Utara-Pulau Jawa kedapetan menggunakan narkoba jenis ganja. Kemudian satu orang sopir bus bernama Kusworo, dari PO A Jaya positif memakai obat asma.
“Ya dari 74 sopir dan kondektur bus yang di tes urinenya, satu orang kondektur positif pakai ganja dan satu orang sopir bus pakai obat asma,”kata Zulkifli kepada wartawan saat di Terminal Rajabasa, Sabtu (25/6/2016).
Dikatakannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap Anwar bekerjasama dengan BNN Langkat, memastikan apakah Anwar ini sebagai pemakai atau pengedar ganja. Meski yang bersangkutan mengaku menggunakan ganja hanya dipakai untuk sendiri. Selanjutnya, Anwar direkomendasikan untuk lapor ke BNN Langkat
“Anwar tidak dilakukan penahanan, hanya dilakukan teguran dan di asesmen. CV Pelangi tempat Anwar bekerja, kami beri teguran dan meminta agar mengganti kondektur yang tidak pakai narkoba,”ucapnya.
Kemudian untuk sopir bus yang positif menggunakan obat asma, kata Zulkifli, pihaknya meminta kepada pihak perusahaan dan dinas terkait untuk menggantinya. Menurutnya, meskipun obat asma, ini juga bisa membahayakan kalau sudah masuk kedalam tubuh. Karena obat asma ini, efek sampingnya bisa menyebabkan mengantuk.
“Sopir bus yang positif pakai obat asma ini, saya minta kepada pihak Perusahaan dan Dinas terkait untuk menggantikannya,”ujarnya.
Zulkifli menuturkan, pihaknya akan melakukan tes urine kepada para petugas di Stasiun Kereta Api (KA) Tanjungkarang. Selain itu juga, tes urine akan dilakukan di Bandara Radin Intan II, Natar Lampung Selatan. Selain itu juga, pihaknya akan melakukan tes urine di kapal roro di tol laut Pelabuhan Panjang.
“Tes urine ini dilakukan, tidaklain untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan para pemudik menjelang arus mudik dan arus balik Idul Fitri nanti,”ujarnya.
Selama arus mudik dan arus balik lebaran 2016 nanti, para sopir bus ini membawa banyak nyawa di jalan. Sehingga perlu dilakukan tes urine, apakah positif menggunakan narkoba atau tidak. Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi ugal-ugalan di jalan saat mengemudikan kendaraannya.
Jika dari hasil tes urine, Kata Zulkifli, ada yang terbukti menggunakan narkoba, apalagi ditemukan adanya barang bukti narkoba pihaknya akan meproses dan menindaklanjuti dari mana asal barang haram tersebut didapatkan.
“Hasil pemeriksaan terbukti sebagai pengedar atau bandar, kami akan tindak tegas dan memproses pidananya. Tapi kalau hanya sebagai pemakai, kami akan asesmen untuk di rehabilitasi,”ungkapnya.