Tiga Hari Ditahan Polisi, Suhendar Dipulangkan Sudah tidak Bernyawa

Bagikan/Suka/Tweet:

~Polisi Mengaku Suhendar Meninggal karena Sakit Jantung

Zainal Asikin/teraslampung.com

Suasana rumah almarhum Suhendar, Senin malam (25/1/2016).

BANDARLAMPUNG – Terduga pelaku penggelapan mobil, Suhendar (36) warga Jalan Arif Rahman Hakim Gang Jaya RT 09 Lingkungan I Kelurahan Way Halim Permai, Bandarlampung dipulangkan ke rumahnya oleh petugas Polsek Punggur, Lampung Tengah dalam keadaan sudah tak bernyawa, Minggu (24/1/2016) sekitar pukul 04.30 WIB.

Menurut Sa’diyah istri Suhendar, suaminya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Punggur, Lampung Tengah terkait dengan kasus penggelapan mobil. Selanjutnya, dia (Suhendar) dibawa oleh polisi pada hari Jumat (22/1/2016) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.

“Saat dibawa polisi, suami saya dalam keadan sehat dan tidak dalam kondisi sakit. Setelah tiga hari dibawa, pada Minggu (24/1/2016) pagi sekitar pukul 04.30 WIB suami saya dipulangkan ke rumah oleh polisi dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi,” kata Sa’diyah.

Sa’diyah mengaku, ketika mengantarkan jenazah suaminya, polisi mengatakan bahwa suaminya meninggal karena penyakit jantung.

“Namun, saya tidak percaya. Sebab ada kejanggalan. Di bagian tubuh suami saya ada luka-luka lebam memerah dan membiru. Seperti pada bagian tangan, jari-jarinya, kaki serta lututnya.Kalau karena penyakit jantung, kenapa tubuhnya lebam?”ungkapnya.

Mustadi (57), paman korban, mengatakan dirinya mengetahui pemulangan jenazah Suhendar keponakannya tersebut Minggu (24/1/2016) pagi. Selanjutnya, pihak keluarga memakamkan Suhendar sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun, ia tidak mengetahui secara pasti mengenai meninggalnya keponakannya tersebut. Apakah memang Suhendar ini meninggal karena penyakit jantung, atau karena ada hal yang lainnya.

“Memang benar sebelum dimakamkan, di tubuhnya ada beberap luka lebam. Polisi memberitahukan, kalau Suhendar meninggal karena sakit jantung. Kami dari pihak keluarga, pasrah saja dengan keadaan ini. Sebab mau gimana lagi kami ini tidak punya apa-apa, jadi cukup pasrah saja,”kata Santoni.

Menurutnya, kalau kesehariannya Suhendar itu bekerja sebagai buruh serabutan seperti kuli bangunan dan lainnya. Tapi sebelumnya, Suhendar bekerja sebagai penjaga malam. Sepengetahuan dirinya, keponakannya tersebut tidak pernah memiliki masalah.

Terpisah, Kapolsek Punggur, Lampung Tengah AKP I Made Sudiarsa saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengenai kematian Suhendar mengatakan, bahwa luka lebam serta merah kebiruan yang ada ditubuh tersangka Suhendar bukan dikarenakan adanya tindakan kekerasan dilakukan anggotanya. Selama dalam pemeriksaan, anggotanya tidak pernah melakukan kekerasan terhadap Suhendar apalagi sampai menyentuh tubuhnya.

“Kalau warna kebiruan yang ada ditubuh Suhendar, itu karena penyakit jantung yang dideritanya. Suhendar meninggal dunia bukanlah di Mapolsek atau sedang dalam pemeriksaan, tapi meninggalnya di Rumah Sakit Ahmad Yani Metero,”kata Made.

Dikatakannya, saat pemulangan jenazah tersangka Suhendar ke rumahnya, pihaknya telah memberikan penjelasan terhadap pihak keluarganya dan istrinya mengenai meninggalnya Suhendar.

“Jadi bukan anggota kami yang memberikan penjelasan kepada keluarganya Suhendar, tapi langsung dari dokter yang menjelaskan kepada keluarganya dan menerimanya,”ujarnya.

Penangkapan Suhendar, Made menuturkan, pihaknya menetapkan Suhendar sebagai tersangka terkait kasus penggelapan empat unit kendaraan mobil. Dalam penyelidikan, petugas mendapatkan informasi, kalau pelakunya adalah Suhendar dan diketahui sedang berada di rumahnya. Saat
itu juga, petugas langsung menangkap Suhendar dirumahnya, lalu petugas  membawa Suhendar ke Mapolsek Punggur untuk dilakukan pemeriksaan.

“Pada saat diperiksa, Suhendar mengeluh merasakan sakit pada bagian dadanya dan sesak. Saat itu juga, petugas memanggil dokter di Puskesmas terdekat. Saat diperiksa, Dokter mendiagnosis  kalau Suhendar ada penyakit jantung,”tuturnya.

Dokter Puskesmas tersebut, kata Made, menyuruh petugas untuk merujuk Suhendar ke Rumah Sakit. Karena melihat kondisinya sudah lemah dan wajahnya semakin pucat, petugas membawa Suhendar ke Rumah Sakit Ahmad Yani Metro.

“Setelah sampai di rumah sakit, dokter yang memeriksa Suhendar menyatakan kalau Suhendar memiliki penyakit jantung. Setelah dilakukan perawatan, taklama kemudian Suhendar meninggal di Rumah Sakit,”ungkapnya.