TERASLAMPUNG.COM, LAMPUNG TIMUR — Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan (PIK), Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Margasari, Labuhan Meringgai, Lampung Timur Senin (5/9/2022).
Kegiatan berjudul “Aplikasi Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan sebagai Bahan Tambahan Pembuatan Kerupuk di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung” ini diketuai oleh Nidya Kartini, S.Pi., M.Si. dengan anggota Anma Hari Kusuma, S.I.K., M.Si. dan Putu Cinthia Delis, S.Pi., M.Si.
Desa Margasari merupakan salah satu daerah penghasil sumberdaya perikanan yang cukup tinggi. Industri perikanan di daerah ini juga berkembang. Pokdarwis Sekar Bahari, yang diketuai oleh Ibu Wahyu Jaya merupakan kelompok yang aktif berinovasi dalam mengolah hasil perikanan, beberapa produk yang telah dihasilkan diantaranya bakso ikan, nugget ikan, terasi, fish cake, surimi, bandeng presto, dan berbagai produk perikanan lainnya.
“Seiring dengan tingginya kegiatan pengolahan ikan, maka akan dihasilkan pula limbah perikanan, salah satunya tulang ikan yang tidak termanfaatkan,” kata Nidya Kartini.
Menurut Nidya Kartini, tulang ikan merupakan salah satu limbah hasil pengolahan perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai tepung. Tulang ikan dapat dijadikan sumber kalsium melalui kegiatan pengayaan (enrichment) sebagai salah satu upaya fortifikasi zat gizi dalam makanan.
“Tepung tulang ikan tersusun atas mineral (kalsium dan fosfor) yang memiliki nilai porositas yang kecil. Kalsium merupakan mineral dalam tubuh yang memegang peranan penting dalam tubuh. Kalsium diperlukan dalam proses pembekuan darah, proses kontraksi otot dan penghantar impuls syaraf serta menjaga keseimbangan hormon,” kata dia.
Kalsium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan mineral lainnya, Salah satu dampak defesiensi kalsium yang selama ini terjadi adalah osteporosis.
“Osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Penderita osteporisis kondisi tulangnya menjadi rapuh dan mudah retak atau patah disaat usia sudah tua,” katanya.
Kalsium dapat terkandung dalam makanan yang secara alami kaya akan kalsium atau melalui fortifikasi kalsium pada makanan. Diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan membuat jenis makanan yang mengandung kalsium tinggi dari pemanfaatan kalsium yang terkandung dalam tulang ikan. Salah satu produk pangan tersebut adalah kerupuk.
Kerupuk merupakan makanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat pada semua usia, Desa Margasari merupakan salah satu desa di Kabupaten Lampung Timur yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Desa ini juga merupakan desa binaan Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini, dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan Unila mencoba untuk memanfaatkan limbah tulang ikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kerupuk.
Tulang ikan memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi, selain itu tulang ikan juga mengandung fosfor, protein, lemak, dan zat besi.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya diversifikasi produk hasil perikanan untuk menambah nilai jual produk. Kegiatan pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi bahan tambahan pembuatan kerupuk merupakan penerapan dari salah satu prinsip blue economy yaitu prinsip zero waste concept.
Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat mengurangi limbah pada produksi ikan, menambah variasi produk perikanan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat di Desa Margasari.