Tim Ketahanan Pangan Lamsel Pantau Peredaran Beras Plastik

Bagikan/Suka/Tweet:

Iwan J Sastra/Teraslampung.com 

Kepala BKP Lamsel Ir. Rini Ariasih

KALIANDA – Tim Ketahanan Pangan (TKP) kabupaten setempat, Rabu (27/5) besok akan melakukan pemantauan ke sejumlah pasar di Lampung Selatan, untuk mengantisipasi peredaran beras plastik di kabupaten serambi pulau sumatera ini.

“Kami selaku tim ketahan pangan Lampung Selatan, tentunya akan menghimbau kepada masyarakat, agar untuk berhati-hati dalam memilih beras di pasaran, karena saat ini peredaran beras plastik sedang marak-maraknya. Oleh karena itu, hari Rabu besok tim ketahanan pangan Lampung Selatan, akan melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional seperti pasar Kalianda dan Sidomulyo,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Lamsel Ir. Rini Ariasih, kepada Teraslampung.com, melalui sambungan telepon, Selasa (26/5) sore.

Rini menuturkan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya temuan beras plastik di pasar tradisional di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

“Meski demikian, tim pemantauan akan terus mengingatkan kepada warga untuk berhati-hati dalam membeli beras, agar beras plastik tersebut tidak dikonsumsi, sebab akan  berdampak terhadap kesehatan,” tuturnya.

Rini menjelaskan, selain di pasar Kalianda dan Sidomulyo, pemantauan juga akan dilakukan oleh tim ketahanan pangan Lampung Selatan, di pasar tradisional yang ada di wilayah Kecamatan Natar dan Jati Agung, Lampung Selatan pada hari Kamis (28/8) mendatang.

“Semua dinas/instansi terkait yang ada dilingkup Pemkab Lampung Selatan akan ikut bersama-sama bergabung dalam tim untuk melakukan pemantauan peredaran beras plastik. Ini dilakukan sebagai antisipasi peredaran beras plastik di kabupaten ini (Lamsel, red),” jelasnya.

Diungkapkannya, kendati kecil kemungkinan adanya peredaran beras plastik di wilayah Lampung Selatan, namun Pemkab Lamsel akan tetap melakukan pemantauan ke tiap-tiap pasar, khususnya yang ada di wilayah per-kotaan.

“Mudah-mudahan saja beras plastik tidak ada yang beredar di Lampung Selatan. Karena, beras yang dijual para pedagang di pasar-pasar wilayah Lampung Selatan memang merupakan hasil produksi lokal. Tapi, kami selaku tim pemantauan akan tetap melakukan antisipasi sedini mungkin,” katanya.