TERASLAMPUNG.COM — Tenaga kontrak sementara (TKS) atau honorer di lingkungan Pemkot Bandarlampung berharap pembayaran honor mereka dapat dikembalikan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Waway kembali ke Bank Lampung.
Alasan beberapa honorer kepada Teraslampung.com adalah pada saat pengambilan harus antri dan jika tidak ingin antre mereka menunggu beberapa hari bahkan hingga seminggu baru mendatangi bank milik Pemkot Bandarlampung itu.
“Saya kalau mau mengambil honor harus menunggu sampai tujuh hari sampai antrean di BPR Waway sepi,” kata honorer Pol PP yang enggan disebutkan namanya Rabu 2 November 2022.
Dia merasa heran dengan kebijakan memindahkan rekeningnya dari Bank Lampung ke BPR Waway.
“Sekarangkan sudah zaman canggih, masa kami mau mengambil honor harus antre. Saya dengar infonya BPR Waway mau buat ATM di Gedung Satu Atap (Satap) dua unit sama satu unit di Mall Ramayana. Maunya kami sih ada dulu ATM-nya, baru dipindah tempat pembayatannya,,” tambahnya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan seorang tenaga honorer di Dinas Kesehatan. Selain harus antre dia harus menunggu hingga Puskesmasnya sepi pengunjung baru dia mencairkan honorernya.
“Kalau yang berobat ramai, masa kami tinggal? Kami tunggu sampai sepi dulu, baru kami ikut antre di BPR Waway. Saya sih harapannya kaya dulu lagi, kita tidak repot saat mau mengambil honor kita karena Bank Lampung kan banyak ATM-nya,” harapnya.
Teraslampung.com menemui Direktur Utama BPR Waway Ahmad Zaini untuk mengkonfirmasi kesiapan pihaknya dalam membayar nasabahnya honorer dari Pol PP, Dinas Kesehatan dan insentif RT, Kaling, Babinsa dan Babinsa yang jumlahnya di perkirakan mencapai 5.000 orang.
Selain itu, pertanyaan soal rencana pembangunan ATM yang dari hasil penelusuran teraslampung.com memerlukan biaya yang besar dan teknologi tinggi. Apakah BPR Waway sanggup menutupi biaya tersebut
Sayangnya, Ahmad Zaini saat ditemui enggan memberikan jawaban.
“Nanti saja ya,” katanya.
Dandy Ibrahim
