BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pendukung kubu Alzier Dianis Thabranie, Tony Eka Chandra, mengklaim Musyawarah Daerah Luar Biasa Partai Golkar Bandrlampung yang digelar pihaknya sah. Menurut Toni pihaknyalah yang resmi mengantongi izin menggelar Musdalub sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) nomor B-234/GOLKAR/XI/2014. Tak hanya itu saja, Tony pun menyatakan jika dalam Musdalub versi pihaknya dihadiri oleh 13 Pimpinan Kecamatan (PK), Hasta Karya, organisasi sayap dan DPD provinsi.
“Jadi totalnya 16 suara dari 23. Dan semua teman – teman itu sudah membumbuhi tanda tangan diatas materai untuk memberikan dukungan,” kata Tony, Kamis (20/11).
Tony pun memaparkan ke-13 PK tersebut di antaranya dari Kecamatan Way Halim, Tanjung Karang
Barat, Langkapura, Sukarame, Sukabumi, Enggal, Teluk Betung Utara, Teluk Betung Barat, Teluk Betung Timur, Panjang, Tanjung Senang, Bumi Waras, dan Teluk Betung Selatan.
“Musda ini kan sudah dilaksanakan sesuai dengan Surat Keputusan dari DPP Partai Golongan Karya yang dikeluarkan 11 November 2014 tentang musdalub kabupaten kota di provinsi Lampung. Di dalam item nomor dua dijelaskan oleh DPP Partai Golkar, surat ini langsung ditandatangani Pak Aburizal Bakrie selaku ketua umum dan Idrus Marham selaku sekretaris jenderal menyatakan jika musdalub dilaksanakan selambat – lambatnya tanggal 20 November dengan tetap berpedoman kepada ketentuan dan peraturan partai yang berlaku, sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Pesertanya sudah kuorum, musda juga dipimpin oleh DPD provinsi,” paparnya.
Tony Eka Chandra (Ist) |
Tony menyatakan sesuai dengan item – item yang ada dalam SK tersebut dikatakan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan, khususnya terkait dengan status kepesertaan dengan status kepesertaan dari unsur PK Partai Golkar, maka tidak diperbolehkan melakukan penggantian Ketua/Pimpinan PK Partai Golkar di Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Utara dan Mesuji.
“Jadi tegas di Bandarlampung, PK – PK yang mengikuti musda adalah PK – PK hasil Muscam yang lalu. Bukan hasil Muscam yang dilakukan pada minggu – minggu lalu,” tandasnya.
Dalam penyusunan kepengurusan yang baru, pihak Tony selaku ketua formatur dan ketua DPD II Partai Golkar terpilih diberikan waktu satu minggu ke depan. “Dalam satu minggu kami akan mengurus kepengurusan kolektif kolegial, di dalam kamus saya gak ada dendam. Politik itu silaturahmi, kompromi dan negosiasi,” kata Tony.
Meskipun masih ada PK yang belum ikut dalam kepengurusan versi Tony, namun menurut anggota DPRD Lampung ini, mereka akan tetap diikutsertakan di dalam membangun partai berlambang pohon beringin tersebut ke depan.
“Mari kita sudahi perbedaan – perbedaan pendapat,” katanya.
Tony menjelaskan bahwa sebenarnya mantan ketua DPD II Golkar, Heru Sambodo dapat kembali mencalonkan dirinya pada saat musdalub tersebut. “Tapi tadi mencalonkan diri karena kalau sudah setengah plus satu sudah diputuskan bersama aklamasi,” jelasnya.
Saat disinggung mengenai langkah yang akan ia tempuh selaku ketua terpilih dalam menangani kisruh yang terjadi dalam tubuh partai tersebut, Tony mengatakan dirinya akan mengajak serta seluruh potensi komponen partai Golkar untuk membangun kembali kejayaan Golkar.
Saat disinggung mengenai pergantian ketua DPD II ini lantaran adanya kepentingan politik jelang pemilihan walikota, Tony menepis hal tersebut. “Tidak ada. Saya sendiri tidak mencalonkan diri, selama 32 tahun kiprah saya, saya belum pernah minta – minta jabatan. Saya gak pernah ngumpul – ngumpul untuk cari – cari suara,” tepisnya.
Ia mengaku dirinya dihubungi oleh Forum PK untuk meminta dirinya untuk melakukan pembenahan dan perbaikan kinerja.
“Makanya saya siap. Saya katakan, kalau saya didukung penuh oleh peserta Musdalub, saya siap,” katanya seraya menyatakan dirinya yakin jika DPP partai akan mengakui keresmian kepengurusan miliknya ini karena sudah sesuai dengan SK DPP, AD ART partai dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar terkait Musdalub.
Rizki