Tsunami di Pesisir Lamsel, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 43 Orang
Zainal Asikin | Teraslampung.com LAMPUNG SELATAN — Korban meninggal dunia akibat gelombang tinggi di wilayah Kecamatan Kalianda dan Rajabasa, Lampung Selatan bertambah menjadi 43 orang. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka mencapai 112 ora...

Zainal Asikin | Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Korban meninggal dunia akibat gelombang tinggi di wilayah Kecamatan Kalianda dan Rajabasa, Lampung Selatan bertambah menjadi 43 orang. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka mencapai 112 orang, dan saat ini para korban sudah di rawat di RSUD Bob Bazar Kalianda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com, kerusakan rumah dan bangunan lainnya palig parah berada di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa. Ratusan rumah di Desa tersebut porak-poranda dan bahkan rata dengan tanah disapu gelombang tinggi yang terjadi Sabtu 22 Desember 2018 malam.
Kemudian untuk penanganan para korban Desa Way Muli, telah didirikan beberapa posko dan dapur umum.
Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto menuturkan, untuk jumlah korban masih bisa terus bertambah. Karena kemungkinan, masih ada korban lain yang belum ditemukan dan evakuasi akibat terjangan gelombang tinggi yang terjadi Sabtu malam 22 Desember 2018.
“Ya masih ada kemungkinan korban masih terus bertambah, dan kami berharap agar warga tetap tenang,”tuturnya saat mengunjungi Desa Way Muli yang terkena gelombang tinggi paling parah, Minggu 23 Desember 2018.
Kemudian untuk penanganan korban bencana gelombang tinggi di Kecamatan Rajabasa dan Kalianda, kata Nanang Ermanto, sudah didirikan beberapa posko dan dapur umum.
“Posko dan dapur umu sudah didirikan, hal ini untuk mempermudah penanganan terhadap para korban,”ungkapnya.
Dikatakannya, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan elemen lainnya serta warga saat ini masih terus melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban lainnya.