Zainal Asikin | Teraslampung.com
LAMPUNG SELATAN — Anggota polisi dari Satuan Kepolisian Perairan (Polair) Lampung Selatan, Bripka Agung Gede Asmarajaya, punya cara tersendiri untuk menularkan virus hobi baca di kalangan anak-anak yang berada di wilayah pesisir pantai Kabupaten Lampung Selatan.
Pada saat menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi melakukan patroli pengamanan di wilayah pesisir Lampung Selatan, seperti tempat objek wisata, dan tempat-tempat lainnya. Polisi kelahiran Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 1983 tersebut, menyambangi kawasan pantai Belubuk, Bakauheni dengan membawa buku-buku bacaan gratis untuk anak-anak yang dibawanya di dalam box (wadah) di sepeda motor yang ia gunakan untuk berpatroli.
“Inisisatif melakukan literasi putaka bergerak ini, karena saya melihat bahwa kagiatan ini sangat positif untuk menumbuhkan minat baca terhadap anak-anak. Sebab mereka adalah sebegai generasi penerus bangsa, di pundak merekalah kelak kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini,”kata Bripka Agung, Jumat (22/9/2017).
Menurutnya, kegiatan membawa buku bacaan untuk anak-anak tersebut, sembari berpatroli melakukan pengamanan di wilayah pesisir pantai hal tersebut juga ia manfaatkan untuk mengenalkan Polair kepada anak-anak.
Selain itu juga, Bripka Agung berinteraksi dengan para penggiat literasi lainnya seperti Perahu Pustaka yang memiliki fokus kegiatan literasi khususnya di daerah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil yang ada di wilayah Lampung Selatan.
“Melalui kegiatan literasi pustaka bergerak ini, saya juga bisa mengenalkan Polair kepada anak-anak agar mereka juga paham, kalau polisi itu tidak hanya mengatur lalu lintas dan menangkap pelaku kejahatan saja,”ungkapnya.
Dikatakannya, buku-buku bacaan tersebut, ia beli dari penghasilannya sebagai anggota polisi. Dirinya juga sebagai donator buku di penggiat literasi “Perahu Pustaka” Bakauheni, bahkan Istrinya asal Bakauheni yang ia nikahi beberapa tahun lalu selalu mendukung kegiatan literasi tersebut.
“Melakukan literasi ini jadi kepuasan tersendiri bagi saya, karena dengan ini saya bisa dekat dengan anak-anak. Apalagi saat melihat mereka begitu senang bisa membaca buku, yang mungkin tidak didapatkan anak-anak selama ini,”jelasnya.