Turunnya Harga BBM tidak Diikuti Penurunan Tarif Angkutan Umum

Bagikan/Suka/Tweet:

BANDALAMPUNG, Teraslampung.com — Pemerintah menurunkan harga BBM pada Senin dini hari (19/1)  harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar turun. Harga premium turun menjadi Rp 6.600/liter,  sedangkan harga solar turun menjadi Rp 6.400/liter. Meski begitu, turunnya harga BBM tidak serta merta tarif angkutan umum ikut turun.

Persatuan Pengusaha dan Pengemudi Angkot (P3ABL) Bandarlampung  tetap bersikukuh  tidak akan menurunkan tarif angkutan kota (angkot) meskipun pemerintah pusat telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pengumuman penurunan harga BBM itu, Jumat lalu, juga diikuti imbauan Presiden agar para kepala daerah ikut mendorong dan berupaya agar harga-harga di daerah ikut stabil.

Ketua Dewan Pertimbangan P3ABL Nelson Rumanof, mengatakan jika tarif angkot yang saat ini Rp.3000 untuk umum dan Rp2500 untuk anak sekolah dipaksakan turun maka pihaknya memastikan para pengusaha angkot akan merugi.

“Sebab, kendaraaan umum terkait dengan harga suku cadang juga. Jika harga suku cadaspare part kendaraan turun juga mungkin kami bisa mempertimbangkan untuk menurunkan harga,kalau untuk saat ini tidak ada alasan untuk menurunkan tariff,” kata dia, Senin (19/1).

Dikatakan dia,saat ini kenaikan tarif angkot hanya mengalami peningkatan sekitar 20 persen karena tarif awal pada saat BBM bersubsidi harga Rp5500 per liter, tarif angkot Rp2000-Rp2500 per penumpang. Saat ini ongkos naik menjadi Rp2.500-Rp3000/penumpang atau naik sekitar 20 persen dibanding sebelum November 2014 lalu.

Menurut Nelson, tidak turunnya jumlah setoran para sopir juga membuat tarif angkot sulit mengikuti turunnya harga BBM.

Angkot trayek Tanjungkarang-Sukarame, misalnya,  setoran para sopir dan kernetnya Rp90 ribu-Rp120 ribu/hari, Pahoman-Tanjungkarang Rp70 ribu-Rp100 ribu/hari, Tanjungkarang-Wayhalim Rp80 ribu-Rp100 ribu/hari, sedangkan   dan Tanjungkarang-Telukbetung Rp90 ribu-105 ribu/hari.

Meski begitu, kata Nelson, soal tarif masih ada peluang dinegosiasikan dengan Pemkot. Nelson berdalij, hingga Senin (19/1) belum ada undangan dari Pemkot Bandarlampung  untuk membahas tarif angkot.

Sementara itu, ,Kepala Dinas Perhubungan Bandarlampung, Rifa’i mengatakan pihaknya belum dapat mengambil kebijakan. Namun dia menjelaskan biaya operasional tetap sama meski harga BBM bersubsidi turunm. Sehingga pihaknya masih bimbang.

“Kami  belum bisa berandai-andai, apalagi di pusat belum menentukan sikap, karena kondisi fluktuasi harga minyak dunia. Biaya operasional kan tetap meski BBM turun. Maka  belum kita putuskan,” ujarnya.

Berita Terkait: Mulai Senin Dini Hari, Harga Premium Turun Jadi Rp 6.600/L, Solar Rp 6.400/L, Elpiji Rp 129.000 Per 12 Kg

Rizky