Udang ekspor (ilustrasi/metrotvnews.com) |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Udang hingga kini masih menjadi komoditas primadona perikanan di Lampung dan di Indonesia. Provinsi Lampung memiliki peran besar yakni menyumbang 45 persen dari seluruh total produksi nasional. Saat ini komoditas tersebut diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa.
“Total ekspor sektor perikanan pada tahun 2014 mencapai 4.683,5 miliar dolar AS. Selain udang, komoditas lain yaitu tuna, tongkol dan cakalang tetap disukai konsumen mancanegara,” kata Direktur Pemasaran Luar Negeri Direktorat Jenderal Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti, dalam acara Konsultasi Publik Penguatan Posisi Runding Akses Pasar Produksi Perikanan Luar Negeri di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (10/6/2015).
Acara tersebut dihadiri pula Kadis Perikanan dan Kelautan Setiato, Plh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Lampung Yuria Putra Tubarad dan Akademisi Unila Marselina Djayasinga.
Artati Widiarti memaparkan, perlu peran aktif semua pihak agar pelaksanaan perdagangan luar negeri berjalan lancar. Antara lain pelaku usaha bisnis dengan pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Terdapat tiga pilar utama untuk melaksanakan perdagangan , Kedaulatan, Sustainibility, dan Prosperity.
“Saat ini Sumber daya perikanan kita cukup besar. Indonesia juga merupakan Negara Kepulauan terbesar di Indonesia. Namun demikian hasil perikanan Indonesia di Asia baru menempati posisi ketiga setelah Thailand dan Vietnanam. Untuk itu diperlukan usulan-usulan dalam perundingan, sehingga Pemerintah mengetahui nilai-nilai yang perlu diperjuangkan,” katanya.
Plh. Ketua KADIN Provinsi Lampung Yuria Putra Tubarad mengatakan, permasalahan dunia usaha dalam melakukan akses pasar produk perikanan di luar negeri. Secara eksternal antara lain yaitu kepercayaan eksportir dan importir dan daya saing produk kelautanan perikanan di pasar luar negeri.
“Secara internal masalah kita yaitu persiapan teknis seperti masalah izin, kemampuan dan pemahaman transaksi luar negeri serta pembiayaan,”kata Yuria .
Sementara itu Marselina Djayasinga, pakar ekonomi dari Fakultas Ekonomi Unila, mengatakansaat ini peluang pasar di sector perikanan masih cukup besar.
“Tercatat ekspor ikan hias di Indonesia baru memenuhi 7 persen pasar dunia. Sementara dari 1.100 spesies ikan air tawar sebanyak 40 persen atau 450 spesies dan 700 ikan hias berasal dari laut Indonesia,” kata Marselina.