Teraslampung.com — Hari pertama pelaksaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA di Bandarlampung,13 April 2018, berlangung lancar. UN berbasis komputer ternyata dihadapi dengan santai oleh para peserta.
Peserta yang sudah terbiasa dengan teknologi komputer, pada umumnya tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal. Banyak peserta UN yang keluar kelas–karena sudah selesai mengerjakan soal UN–lebih awal dari waktu yang ditentukan.
Di SMAN 2 Bandarlampung, misalnya, sejumlah siswa mengaku tidak ada kendala yang berarti saat mengerjakan soal UN. “Biasa saja kok. Kami tidak mengalami kesulitan,” kata Edi, salah seorang peserta UN di SMAN 2 Bandarlampung.
Agung, peserta ujian di SMAN 2 Bandarlampung mengaku, sistem UN CBT teknisnya lebih mudah. “Dalam hal ini kita tidak perlu ribet membulatkan satu persatu lembar jawaban, kita cukup login dengan username dan password yang sudah diberikan dari pihak sekolah,” ujar siswa kelas XII IPA ini seusai UN.
“Jika UN biasa dengan paper (kertas) menggunakan penghapus kalau ada yang salah dalam pengisian jawaban. Sedangkan kalau yg UN CBT ini kita tinggal klik saja,” katanya.
Selain lebih mudah UN CBT juga lebih mempersingkat waktu, seperti yang terlihat para murid selesai dan keluar ruangan sebelum waktunya habis.
Hal serupa diungkapkan Laras, peserta UN di SMAN 9 Bandarlampung. Menurut dia, teknologi komputer bukanlah hal asing bagi dirinya.
“UN berbasis komputer justru tidak ribet,” kata dia.
Shobirin, kepala SMAN 2 Bandarlampung mengatakan, dengan jumlah peserta 308 siswa, UN di sekolahnya dibagi dalam tiga shift. “Jumlah ruangan yang digunakan ada tiga. Pada sesi pertama untuk kehadiran peserta UN masih 100 persen. Sesuai jadwal untuk sesi pertama UN CBT SMAN 2 Bandarlampung dimulai pada pukul 07.30 WIB. Dilanjutkan sesi kedua yakni pukul 10.30 hingga pukul 14.00 WIB,” katanya.
Menurut Shobirin, ada jeda waktu yang cukup lama sekitar 30 menit dari sesi pertama ke sesi berikutnya. “Ini sekaligus memberikan waktu pada para pengawas UN membenahi komputer,”katanya.
Pada hari pertama pelaksanaan UN CBT, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan UN biasa yang mengujikan dua mata pelajaran dengan jurusan IPA Bahasa Indonesia dan Kimia dan jurusan IPS mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Geografi.
Ariftama/Dewira