Undian Dobel ‘Door Prize’ Senam Massal, Kadis Porbudpar Lampung Utara ‘Buang Badan’

Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby/Teraslampung.com

Senam massal dalam rangka HUT Lampung Utara, di Jalan Jenderal Sudirman, Jumat pagi (12/6/2015).

KOTABUMI–Kepala Dinas Pemuda‎, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Lampung Utara, Karim terkesan buang badan terkait insiden ‘memalukan’ dalam pengundian hadiah atau door prize senam massal yang digelar di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan pusat perbelanjaan Ramayana Kotabumi, Jumat (12/6) pagi.

Insiden memalukan ini karena banyak nomor kupon dobel sehingga pembagian hadiah tidak lancar. Yang lebih memalukan lagi, pihak panitia terlihat terpaksa menggunakan cara tradisional untuk menentukan pemenang undian hadiah kulkas melalui ‘suit tangan’.‎

Karim melemparkan sepenuhnya kesalahan yang membuat terjadinya nomor kupon ganda atau sama kepada pihak percetakan dan bukan kesalahan pihaknya. “Itu kesalahan dari percetakan (sehingga nomor peserta satu sama lain ada yang sama),” tulis Karim, dalam pesan singkatnya, Jum’at (12/6).

Menurut Karim, insiden memalukan dalam proses pengundian kupon hadiah bagi peserta senam massal yang sempat membuat Wakil Bupati Sri Widodo dan Sekretaris Kabupaten Samsir ‘murka’ tersebut hanyalah sebuah kekhilafan sebagai manusia biasa.

“Pengawasan (dalam proses percetakan kupon) tetap ada. Tapi kita sebagai manusia khilaf dan kesalahan adalah pelajaran,” dalihnya.

Sebelumnya, insiden memalukan terjadi dalam proses pengundian kupon hadiah bagi peserta senam massal untuk memperingati HUT Lampura ke-69. Insiden memalukan ini terjadi diduga karena buruknya kinerja panitia HUT Lampung Utara.

Penentuan peserta yang berhak atas hadiah kulkas misalnya. Pihak panitia terpaksa mengundinya dengan undian suit tangan. Peristiwa memalukan ini terjadi dikarenakan terdapat dua orang berbeda yang memperoleh nomor kupon yang sama. Selain banyak nomor kupon yang dobel atau ganda, ternyata banyak juga peserta senam massal yang tak kebagian kupon hadiah tersebut.

“Nomor kupon hadiahnya banyak yang dobel. Akibatnya, peserta terpaksa harus suit tangan dulu untuk dapat hadiah kulkas,” kata NN, salah seorang pegawai yang ikut senam.

Bahkan menurutnya, Wakil Bupati Sri Widodo dan Sekretaris Kabupaten Samsir sempat ‘murka’ kepada pihak panitia akibat peristiwa memalukan tersebut. “Pak Wabup dan pak Sekda marah dengan panitia kenapa bisa seperti itu,” tuturnya.

‎Evi, peserta senam massal lainnya juga membenarkan bahwa para peserta sempat melontarkan caci – maki kepada panitia karena banyak peserta yang tak mendapat kupon dan banyaknya nomor kupon yang sama dalam proses pengundian hadiah berlangsung. “Banyak peserta yang batal mendapat hadiah karena nomornya ternyata ada dua,” kata dia.

Akibat peristiwa memalukan tersebut, imbuh ibu dua anak tersebut, Wabup Sri Widodo dan Sekkab Samsir ‘memarahi’ pihak panitia penyelenggara. ‎”Panitianya enggak beres ini,” imbuhnya menirukan perkataan Wabup Sri Widodo.‎

EZ, peserta lainnya juga menambahkan, bahkan panitia membatalkan 3 kali proses pengundian lantaran dalam 3 kali pengundian tersebut nomor kuponnya dobel. Hal ini membuat kecewa peserta yang semestinya mendapat hadiah ternyata gagal mendapatkannya karena nomor undiannya sama.

“Ada sekitar 3 kali panitia membatalkannya. Mereka sudah bahagia dapat hadiah, eh,  digagalin oleh panitia karena nomornya dobel,” terang dia.