Uniknya Dukuh Karanganyar di Kabupaten Kebumen

Salah satu sudut Dukuh Karanganyar, Desa Lundong
Bagikan/Suka/Tweet:

Nafiatun Sangadah
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta

Desa Lundong merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa Lundong terdiri atas lima dusun atau dukuh. Yaitu Karanganyar, Kimbaran Lor, Kimbaran Kidul, Krajan, dan Masnganten.

Desa Lundong merupakan desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Luasnya 101 Ha atau 9,72 persen dari total luas wilayah kecamatan Kutowinangun. Wilayah Desa Lundong lebih banyak digunakan untuk lahan persawahan.

Dukuh Karanganyar terletak di pinggiran jalan raya tepatnya di utara dan timur Puskesmas Kutowinangun dan selatan rel kereta api.

Mungkin sudah banyak masyarakat desa sekitar yang mengetahui desa ini. Namun, tidak sedikit juga orang yang belum mengetahui bahwa dukuh tersebut masuk ke dalam Desa Lundong. Hal itu karena wilayah asli Desa Lundong berada jauh dari pinggiran jalan raya, bahkan jauh di utara rel kereta api  dan berada di utara Desa Jebor, Kutowinangun.

Inilah uniknya Dukuh Karanganyar: terpisah jauh dari desa induknya dan terhalang atau dipisahkan oleh beberapa desa.

Belum diketahui secara pasti asal – usul dukuh ini, namun dapat diperkirakan asal – usulnya dari beberapa pendapat masyarakat sekitar.

Konon pada zaman dahulu, terdapat wilayah yang dikuasai oleh tokoh yang bernama Nyi Lundong dan suaminya yaitu Ki Lundong. Suatu hari, Nyi Lundong dan Ki Lundong berencana membersihkan pekarangannya. Mereka mengumpulkan daun- daun serta sampah yang berserakan lalu dibakarnya. Karena daun dan sampah yang mereka bakar sangat banyak, sehingga menimbulkan asap serta arang kecil yang pekat dan membubung tinggi.

Daerah yang terbakar mulai merambat ke daerah – daerah lainnya hingga sampai ke wilayah Dukuh Karanganyar. Sejarah dinamakan Karanganyar karena asap dan arang kecil yang dibakar oleh Nyi Lundong jatuh pada wilayah itu dan membakar tempat itu. Karanganyar terdiri dari kata “karangan” atau “pekarangan”, dan “anyar” yang berarti “baru”, artinya yaitu ”Pekarangan Baru”.

Karanganyar termasuk wilayah desa Lundong karena ikut terbakar. Walaupun tempatnya berjauhan dan dibatasi oleh beberapa desa lain, namun tetap menjadi wilayah desa Lundong.

Nyi Lundong berencana menjadikan wilayah yang terbakar itu termasuk ke dalam wilayah yang ditinggali Nyi Lundong sendiri, yang sekarang dikenal dengan nama Desa Lundong. Di Desa Lundong inilah makam Nyi Lundong berada.

Kini dukuh tersebut cukup dikenal dan telah berkembang. Apabila ada acara perdesaan , dukuh ini tidak ketinggalan untuk bergabung dengan dukuh lain di Desa Lundong.