TERASLAMPUNG.COM — Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si., beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Brigade Infanteri 4 Marinir/BS (Brigif 4 Mar/BS), Kabupaten Pesawaran, Rabu (9/9/2020). Kegiatan ini merupakan kunjungan balasan usai lawatan pimpinan Brigif 4 Mar/BS ke Universitas Lampung, Agustus lalu.
Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Piabung Lampung Kolonel Marinir Nawawi, S.E., M.M., menjelaskan, selama masa pandemi Brigif 4 Mar/BS berperan menyelenggarakan ketahanan pangan dengan membangun pengelolaan pertanian, dan perkebunan.
Untuk bidang perikanan, Brigif 4 Mar/BS telah mengelola empat keramba jaring apung untuk kebutuhan skala perumahan. Selain itu, terdapat pula pengelolaan sawah dan perkebunan jagung yang telah menuai hasil namun belum maksimal.
Selanjutnya Brigif 4 Mar/BS juga mengelola peternakan sapi dan kambing dengan komposisi percobaan awal berjumlah 100 ekor kambing dan 10 ekor sapi. Ada juga perikanan darat seluas 2.000 m2 ditambah kolam bioflok.
Nawawi merinci, luas lahan untuk ketahanan pangan ini masih berskala rumahan dengan total lahan pertanian dan perkebunan seluas 50 hektare.
“Peninjauan sampel lahan juga sudah disurvei dari Unila. Kami berharap ada pendampingan lebih lanjut dari para ahli di Unila untuk produksi padi, ikan, melon, dan ternak sehingga hasilnya lebih optimal,” ungkapnya.
Nawawi juga menginginkan, program ketahanan pangan ini dapat bermanfaat untuk mengedukasi para anggota Brigif 4 Marinir/BS dan masyarakat sekitar.
Pada kesempatan yang sama Rektor Unila Prof. Karomani mengungkapkan, tim ahli dari Universitas Lampung pascapenandatanganan nota kerja sama ini akan melakukan pendampingan pengelolaan lahan yang disebutkan. Upaya yang dilakukan ini adalah bentuk timbal balik Unila sebagai perguruan tinggi berbasis riset dan kewirausahaan.
Orang nomor satu di Unila ini pun menyampaikan, kekuatan pertahanan Indonesia sangat membanggakan. Ini tercermin dari peringkat militer Indonesia di kancah Internasional.
Ia memahami, marinir akan semakin disegani di dunia bila program pertahanan dan ketahanan pangan ini berhasil serta bisa menjadi role model bagi daerah lain.
“Kami mengapresiasi gagasan kerja sama ini. Kami siap mendukung dari sisi sumber daya manusia, TIK, dan penunjang lainnya agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam mengembangkan potensi Brigrif 4 Marinir/BS.
Senada dengan hal itu, Dekan Pertanian Prof. Irwan Sukri Banuwa menambahkan, pihaknya tengah melakukan analisis unsur tanah yang dikelola Brigrif 4 Marinir/BS. Tanah tersebut memiliki kekayaan unsur air melimpah namun di sisi lain, jenis tanahnya tidak merata.
Irwan menegaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah rencana program kegiatan untuk menindaklanjuti kerja sama ini. Antara lain mengembangkan bidang agronomi-hortikultura dengan teknik budidaya produksi padi, cabai merah, durian, ubi kayu, dan jagung.
Di bidang peternakan, akan dilakukan bimbingan teknis dan pendampingan teknologi pengolahan/pengawetan pakan (silase). Selanjutnya di bidang perikanan akan dikembangkan program pembenihan dan budidaya ikan maupun udang.
Rl