TERASLAMPUNG.COM–Universitas Lampung (Unila) melaporkan Kemajuan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas, Kamis (5/11/2020). Laporan ini disampaikan langsung Ketua Tim Reformasi Birokrasi Dr. Ir. Sutikno, M.Sc., di ruang siang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Reformasi birokrasi bertujuan untuk membuat birokrasi di sebuah perguruan tinggi berjalan efektif dan efisien. Efektif berarti mudah dilaksanakan dan efisien berarti dilaksanakan dengan biaya yang rendah.
Menurut Dr. Sutikno, Reformasi Birokrasi Unila pada tahun 2017 sampai 2019 masih bersifat top down. Saat ini, Unila sudah selayaknya mulai berubah ke tipe birokrasi yang bersifat buttom up.
Dengan panduan reformasi birokrasi yang nanti diterapkan ditambah undang-undang yang jelas, maka dapat dilaksanakan jauh lebih kuat lagi di lingkungan Unila.
Sementara Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., mengutarakan, terdapat delapan program reformasi birokrasi. Delapan program tersebut adalah Manajemen Perubahan, Penguatan Pegawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Kelembagaan, Penguatan Tata Laksana, Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN, Penguatan Peraturan Perundangan, dan Kualitas Layanan Publik. Selain itu terdapat dua program lainnya yakni Quick Wins atau Unit Pelayanan Terpadu dan Unit Layanan Informasi atau PPID.
Menurut dr. Asep, program Penguatan Kelembagaan dan Peraturan Perundangan harus menjadi perhatian. Banyak sekali perubahan-perubahan reformasi birokrasi di era kepemimpinan rektor saat ini. Salah satunya penerbitan 30 Peraturan Rektor (Pertor) sebagai salah satu upaya penguatan kelembagaan.
Kemudian pada bagian keuangan dan kepegawaian, juga telah melakukan reformasi birokrasi dengan menciptakan aplikasi SAP yaitu sistem pengadministrasian surat, Simponila, sebagai sistem yang memonitor pendapatan PNBP NonUKT, serta yang saat ini sedang dalam proses yaitu aplikasi PNBP UKT.
Rektor Unila Prof. Karomani, M.Si., menyambut baik adanya reformasi birokrasi di lingkungan Unila. Unila harus move on, tidak berada di tempat yang sama berlama-lama. Beberapa hal yang ia garis bawahi pun terkait reformasi birokrasi di lingkungan kampus. Di antaranya efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas kelembagaan.
Untuk itu, Prof. Karomani meminta dukungan semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan reformasi birokrasi ini di lingkungan Unila.