Unila  

UTBK SBMPTN, Unila Siapkan Aplikasi Khusus Penyandang Disabilitas

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Dua peserta disabilitas netra/tunanetra ikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN 2021 di Universitas Lampung (Unila), di Gedung UPT TIK Unila, Kamis, 15 April 2021.

Myrna Egha Melissa dari SMA 14 dan Eska Setia Lestari dari SLB Bina Insani Bandarlampung mengikuti ujian di ruangan khusus. Keduanya dapat menjawab soal-soal dengan beberapa perangkat khusus yang telah disediakan panitia.

Humas Badan Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru (BPPMB) Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., menyampaikan, Unila tentunya menyediakan akses mudah bagi peserta yang memiliki kebutuhan khusus, termasuk peserta penyandang disabilitas netra.

Selain menyediakan ruangan khusus terpisah dari peserta lain, panitia menyediakan perangkat khusus berupa aplikasi yang dapat mengubah teks menjadi suara (text to speech).

Dengan dilengkapi headset, para peserta akan mendengarkan setiap soal dan menjawab pertanyaan dengan durasi waktu pengerjaan sama dengan peserta umumnya.

Komarudin mengakui, model ujian dengan metode Computer-Based Test (CBT) yang dipakai saat ini membantu peserta lebih mandiri dalam mengerjakan soal. Ia berharap, hal itu makin memberi kemudahan bagi kedua peserta melaksanakan ujian.

“Mudah-mudahan dengan layanan yang maksimal, mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimiliki sehingga dengan itu mereka bisa diterima di program studi yang mereka inginkan,” ujarnya.

Mengikuti UTBK SBPMTN bagi Marisa dan Eska, merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Keduanya mengakui tidak ada kendala berarti selama mengerjakan soal ujian yang berjumlah kurang lebih 100 soal.

Marisa mengutarakan, dirinya merasa lega karena berhasil mengikuti UTBK tahun ini. Ia berkeinginan untuk melanjutkan studi dengan mencoba berbagai jalur masuk perguruan tinggi.

Sementara Eska berharap, pengalamannya mengikuti UTBK dapat memotivasi siswa lain melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Jangan menyerah, kita saja yang punya keterbatasan punya semangat tinggi, harus maju terus, jangan pantang mundur,” katanya.