Site icon Teraslampung.com

Video Wawancara Dr. Farida Ariyani: Masa Depan Bahasa Lampung

Bagikan/Suka/Tweet:

Bahasa Lampung banyak disebut para pakar bahasa akan punah dalam beberapa puluh tahun lagi. Tesis itu didasari pada fakta bahwa bahasa Lampung tidak dipakai dalam komunikasi di kota-kota di Provinsi Lampug. Bahasa Lampung–dan bahasa ibu lainnya di Indonesia–akan terancam punah jika para pemilik bahasa Lampung tidak lagi menggunakan bahasa Lampung dalam komunikasi sehari-hari.

Faktanya, bahasa Lampung masih dipakai masyarakat pemiliknya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di wilayah perdesaan yang sebagian besar merupakan warga suku asli Lampung. Fakta juga menunjukkan,meskipun jumlahnya sangat sedikit, sebenarnya banyak juga warga Lampung yang bukan asli suku Lampung bisa berbahasa Lampung. Bahkan, tidak kalah fasih dibanding orang Lampung asli.

Untuk mengembangkan bahasa Lampung, tidak bisa tidak, harus ada intervensi dalam bentuk pendidikan di sekolah-sekolah. Untuk itu, perlu adanya kurikulum yang baik, guru yang berkualitas, dan lembaga pendidikan tinggi keguruan yang bisa ‘memasok’ para guru secara rutin dengan kualitas yang terjaga.

Berikut ini wawancara Oyos Saroso HN dari Teraslampung.com dengan Dr. Farida Ariyani, Ketua Program Studi Pasca Sarjana Bahasa Lampung FKIP Universitas Lampung.

Selain ahli bahasa Lampung, Farida Ariyani merupakan salah satu contoh terbaik transfer bahasa Lampung itu berlangsung. Farida yang kakek dan orang tuanya berasal dari Surabaya, Jawa Timur (suku Jawa), sangat fasih berkomunikasi dengan bahasa Lampung karena sejak kecil sudah dibiasakan hidup dan bergaul dalam suasana Lampung. Adat istiadat Lampung dia saksikan dan alami sejak kecil. Ketika menikah dengan pria asli Lampung, kecintaan Farida terhadap bahasa Lampung makin kuat. Ia memiliki obsesi untuk membuat bahasa Lampung lebih memasyarakat di Lampung dan jadi tuan rumah di Sang Bumi Ruwa Jurai.

Exit mobile version