TERASLAMPUNG.COM — Sebuah gambar tangkapan layar yang menampilkan penjualan tiket China Airlines rute Jakarta – Makassar menjadi viral di media sosial. Dalam foto itu, China Airlines terlihat menawarkan kursi untuk rute domestik di Indonesia seharga Rp 5,8 juta.
Manajemen maskapai pelat merah Garuda Indonesia lantas turun tangan menjelaskan cerita di balik tudingan beroperasinya maskapai Cina di Indonesia ini. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menerangkan, penawaran rute domestik oleh maskapai Cina itu merupakan hasil kerja sama code share antarmaskapai sesama anggota Skyteam Airline.
Di seluruh dunia, saat ini ada 20 maskapai dari berbagai negara yang menjadi anggota Skyteam Airline Alliance. Dalam laman Skyteam Airline Alliance, tercantum maskapai-maskapai Skyteam lainnya, yang juga saling bekerja sama code share, antara lain dari Arab Saudi, Argentina, Meksiko, Kenya, Czechnya, Belanda, Perancis dan Italia.
Menurut Ikhsan, sesama anggota Skyteam yang terjalin kerja sama code share, akan menjual rute domestik di negara yang tidak mereka terbangi di lamannya. Namu, mereka hanya menjualkan, adapun yang menerbangi rute tersebut tetap maskapai setempat.
“Itu namanya kerja sama code share. Jadi dua maskapai bisa kerja sama kalau satu maskapai tidak terbang pada satu rute tertentu, di akan code share dengan perusahaan yang menerbangi rute itu,” ujar Ikhsan ketika dihubungi Tempo pada Kamis petang, 12 Juni 2019.
Ikhsan memastikan, kerja sama code share sangat lazim terjadi di bisnis penerbangan. Perjanjian yang melibatkan dua perusahaan penerbangan atau lebih ini memungkinkan tiket kursi suatu maskapai dijual oleh maskapai lain. Perusahaan yang melayani rute penerbangan dinamakan operating party, sedangkan operator yang memasarkan tiket diberi nama marketing party.
Dalam kasus tiket China Airlines rute Jakarta-Makassar ini, Garuda Indonesia bertindak sebagai operating party. Sedangkan China Airlines yang memasarkan tiket Garuda di lamannya, berkedudukan sebagai marketing party.
Dengan demikian, Ikhsan menjelaskan, nantinya, penumpang China Airlines yang terbang dari Cina atau Taipe yang akan terbang connecting menuju Makassar lewat transit di Jakarta, bakal dilayani oleh Garuda Indonesia.
“Dari Cina ke Jakartanya kan pakai China Airlines. Nanti begitu sampai di Jakarta, karena China Airlines tidak melayani ke Makassar, penumpang akan otomatis dilayani oleh maskapai Garuda,” ucap Ikhsan.
Saat boarding di Jakarta, penumpang China Airlines yang pindah ke pesawat Garuda akan tetap akan teregistrasi dengan kode penerbangan semula. “Garuda Indonesia tidak hanya bekerja sama dengan China Airlines, tapi dengan 20 perusahaan maskapai mancanegara lainnya,” Ikshan menjelaskan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan hingga saat ini, belum ada satu pun maskapai asing yang berniat membuka badan usahanya di dalam negeri. “Satu pun belum ada. Kalau pun masuk harus melalui OSS (Online Single Submission),” ucap Polana dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 12 Juni.
Kabar beredarnya penjualan tiket China Airlines di rute domestik menjadi viral setelah ada wacana pemerintah bakal mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia. Gagasan ini merupakan upaya pemerintah untuk membuka persaingan sebagai solusi menurunkan harga tiket pesawat.