TERASLAMPUNG.COM — Dalam beberapa hari terakhir ini beredar di Facebook foto Gubernur Sumatera Utara (Utara) Edy Rahmayadi disertai tulisan berupa instruksi kepada masyarakat Sumut agar masyarakat membuka pintu masjid seluas-luasnya untuk orang beribadah.
“…dan kalo perlu diajak berdzikir, juga memberikan pengertian bahwa lebih baik meninggal ketika Sholat daripada ketika mengurung diri….” begitu bacaan dengan keterangan nama Edy Rahmayahadi di bawah tulisan.
Hingga Sabtu sore (28/3/2020) konten tersebut masih banyak yang menyebarkan.
Benarkah itu ditulis oleh Gubernur Sumut? Faktanya, setelah ditelusuri ternyata tidak ditemukan instruksi Edy Rahmayadi dengan narasi seperti klaim di atas. Tulisan dengan narasi yang seolah-olah instruksi Gubernur Sumut itu tidak memiliki sumber kredibel.
Sebelum tulisan itu beredar memang Gubernur Sumut menggelar rapat dengan para pejabat Sumut tentang penanganan pandemi virus corona. Rapat yang digelar di Kantor Gubernur Sumut itu membahas masalah kesehatan. Pada kesempatan itu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan agar masjid-masjid membuka karpet yang biasa terpasang untuk sholat berjamaah di masjid dan para jamaah yang ingin melaksanakan sholat di masjid diharapkan membawa sajadah atau alas sendiri.
Dalam konten lain dengan media video (rekaman untuk televisi), Gubernur Sumut justru mengajak masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah, yaitu menjaga jarak, tetap tinggal di rumah, dan menjaga kesehatan. Konten ini lebih kredibel karena ada gambar dan suara langsung Gubernur Sumut.
Penelusuran di sejumlah media online mainstream memang ada berita imbauan Gubernur Sumut soal beribadah di masjid dalam situasi pandemi virus corona.
Di kumparan.com edisi 15 Maret 2020 misalnya, ditulis: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta masyarakat tidak panik menghadapi wabah corona. Meski begitu, Edy meminta warga khususnya umat Islam tak meninggalkan masjid.
“Khusus beragama Islam jangan meninggalkan masjid, karena takut corona. Siapkan alas untuk tempat kita bersujud. Dengan sajadah yang kecil juga boleh yang besar juga boleh, bawa sapu tangan,” ujar Edy saat diwawancarai wartawan usai membuka kegiatan MTQ, di Yayasan Haji Anif, Deli Serdang, Minggu (15/3).
Sejumlah media lain juga memuat berita dengan isi yang mirip.
Berdasarkan fakta ini, maka diyakini bahwa narasi yang menyebutkan bahwa Gubernur Sumut memberi instruksi kepada masyarakat Sumut agar masyarakat membuka pintu masjid seluas-luasnya untuk orang beribadah adalah disinformasi atau lebih tepatnya hoaks atau kabar bohong.