Walikota Eva Dwiana Beri Bantuan Beras kepada 170 Warga Terdampak Debu ‘Stockpile” di Kecamatan Bumi Waras

Camat Bumi Waras Budi Ardiyanto (baju batik) menyerahkan beras bantuan walikota kepada warga RT 16.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM, BANDARLAMPUNG — Walikota Bandarlampung Eva Dwiana memberikan bantuan beras bagi warga RT 15 dan 16 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras yang terdampak debu stockpile batu bara milik PT SME.

Menurut Camat Bumi Waras Budi Ardiyanto, PT SME baru satu bulan mengoperasikan stockpile batubara tanpa izin dari lingkungan.

“Persiapannya sudah dua bulan kemudian beroperasi baru satu bulan ini. Nah di musim kemarau angin kencang debu batu bara itu mengganggu warga sekitar. Dan setahu saya pendirian stockpile itu tanpa izin dari lingkungan atau warga sekitar,” jelas Budi Ardiyanto yang didampingi Forum Camat Kota Bandarlampung di lapangan jembatan Kuala, Jumat malam 22 Desember 2023.

“Bunda (sapaan Walikota Eva Dwiana) sudah meninjau langsung dan merasa kecewa dengan perusahaan. Sebagai bentuk rasa kepedulian bunda, beliau memberikan bantuan beras kepada 170 rumah yang terdampak, masing mendapat 5kg,” tambahnya.

Budi Ardiyanto menjelaskan, Walikota Eva Dwiana mengambil keputusan tegas untuk menutup perusahaan stockpile karena menggangu kenyamanan warga sekitar.

“Bunda bersikap tegas akan menutup perusahaan penyebab polusi udara itu selain itu perusahaan itu juga tidak memiliki izin dari warga sekitar. Perusahaan diberi waktu tiga hari untuk membereskan batubara penyebab polusi yang mengganggu warga,” jelasnya.

“Selain bantuan beras, bunda juga meminta puskesmas terdekat untuk mendatangi warga terdampak untuk memeriksa kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Ashari (60) warga RT 16 mengaku senang dengan sikap tegas Walikota Eva Dwiana menutup stockpile batubara milik PT SME karena sejak ada perusahaan itu lingkungannya terganggu.

“Sejak ada batubara punya perusahaan itu benar-benar terganggu lingkungan kami. Rumah-rumah jadi penuh debu bukan hanya genteng tapi sudah masuk ke dalam rumah. Trus yang saya takutkan adalah penyakit napas, kan kita menghirup udara yang kotor,” ungkapnya.

“Saya bangga sama ketegasan bunda yang menutup perusahaan dan kepeduliannya dengan membantu memberikan bantuan kesehatan dan beras,” katanya.

Dandy Ibrahim