Walikota Eva Dwiana Minta Kader PKK dan Posyandu Kerja Keras Turunkan Angka Prevalensi Stunting 

Walikota Eva Dwiana menggendong putri bungsunya berphoto bersama para camat dan peserta pembinaan percepatan penanggulangan stunting dan Aids
Walikota Eva Dwiana menggendong putri bungsunya berphoto bersama para camat dan peserta pembinaan percepatan penanggulangan stunting dan Aids
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Walikota Eva Dwiana menjelaskan hasil Study Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 angka prevalensi stunting 0,47 persen dan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 angka prevalensi stunting di Kota Bandarlampung 13,4 persen.

“Sedangkan tren kasus HIV positif tahun 2023 ada 191 orang positif Aids, untuk itu untuk penurunan percepatan HIV AIDS diperlukan sinergitas antara pemerintah dan lembaga kemasyarakatan. Terutama kader PKK, Posyandu, tokoh adat juga tokoh masyarakat,” jelasnya saat membuka pembinaan percepatan penanggulangan stunting dan Aids, di Gedung Semergou, Kamis 25 Juli 2024.

Eva Dwiana mengatakan, berdasarkan Perpres Nomor 71 tahun 2024 angka prevalensi stunting ditetapkan harus menyentuh angka 14 persen. Meski Kota Bandarlampung lebih rendah yaitu 13,4 persen, Eva meminta untuk terus diturunkan dengan cara kerja keras dan saling koordinasi.

“Saya juga berharap tim penggerak PKK yang berfungsi melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan keluarga harus menjadi garda terdepan dalam hal meningkatkan kualitas keluarga,” pintanya.

Sementara Ketua penyelenggara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota (PMK) Yustam Effendi menjelaskan, kegiatan ini diikuti 302 orang dari lembaga kemasyarakatan yang terdiri dari Ketua Tim penggerak PKK kecamatan, kelurahan serta kader Posyandu.

“Sedangkan tujuan kegiatan ini untuk memberdayakan keluarga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, juga memberdayakan keluarga melalui upaya pembinaan dan pemberdayaan,” katanya.

Dandy Ibrahim