TERASLAMPUNG.COM — Diiringi gemuruh shalawat dan lantunan Surat Yaasin, jenazah almarhum anggota Dewan Pertimbangan Presiden, K.H. Hasyim Muzadi, dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017) pukul 17.00 WIB.
Ribuan pelayat dari berbagai elemen memenuhi pelataran Pesantren Al-Hikam Depok untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ketua Umum PBNU 1999-2009 itu.
Sebelum dikebumikan, jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu disalatkan di Mesjid Al Hikam. Pemakaman secara militer dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Proses pemakakan diawali dengan pembacaan riwayat hidup singkat almarhum. Setelah jenazah mantan Ketua Umum PBNU ini diturunkan ke liang lahat dan tabur bunga oleh keluarga diiringi iringan lagu Gugur Bunga oleh Korps Musik TNI, Wapres Jusuf Kalla secara simbolis melakukan penimbunan liang lahat, dilanjutkan oleh perwakilan keluarga.
Wapres Jusuf Kalla atas nama negara meletakkan karangan bunga di pusara almarhum dilanjutkan oleh perwakilan keluarga Abdul Hakim.
Proses pemakaman berjalan khidmat, tampak hadir Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Usamah Bin Muhammad Asyaibi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang sebelumnya ikut menjemput jenazah almarhum di Bandara Halim Perdanakusum, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga tinggi negara dan tokoh nasional lainnya, termasuk mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri.


Dalam sambutan singkatnya, Jusuf Kalla mengatakan peran Kiai Hasyim Muzadi di dunia internasional sangat besar yakni dengan menghadirkan pemahaman Islam rahmatan lil alamin.
“Perannya yang mendunia turut memperkuat posisi bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.
“Atas nama negara, kami persembahkan penghormatan akhir secara kenegaraan untuk KH Ahmad Hasyim Muzadi sebagai salah satu Wantimpres RI,” tuturnya.
KH Solahuddin Wahid mewakili keluarga menyampaikan terimamasih kepada seluruh pihak yang telah membantu seluruh proses pemakaman almarhum. “Sambutan belasungkawa yang luar biasa dari masyarakat kepada almarhum, menunjukkan almarhum hidup di hati orang yang banyak,” ujar Gus Solah.
Iringan sayup sendu terompet dari prajurit TNI yang berada jauh dari area pemakaman menjadi penghormatan dan menandai berakhirnya seluruh prosesi pemakaman.
TL/dbs