Zainal Asikin/Teraslampung.com
Wapres Jusuf Kalla menjelaskan tentang potensi pasar kopi Indonesia,Sabtu sore (13/2/2016). |
BANDARLAMPUNG– Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, Tiongkok menjadi salah satu negara potensial pemasaran produk kopi Indonesia. Sebab, kebutuhan kopi di negara tersebut sangat besar, yakni hampir 15 persen dunia.
“Hal ini bisa jadi pasar menjanjikan bagi Indonesia yang memang sudah terkenal sebagai produsen kopi,” kata Wapres, usai memimpin Rapat Pengembangan Kopi Nasional, di Rumah Dinas Gubernur Lampung, Sabtu sore (13/2/2016)/
“Salah satu indikator daerah tersebut sudah maju atau belum bisa dilihat dari keberadaan coffee shop di daerah tersebut. Bila coffee shop banyak berkembang berarti daerah tersebut cukup maju,” imbuh Wapres, dengan maksud kelakar.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaimn mengatakan produksi kopi Indonesia didominasi jenis kopi robus.Menurut Mentan, 50 persen produk kopi robusta nasional disumbang oleh Lampung.
“Untuk bisa bersaing di pasar internasiol, kualitas harus dijaga. Terkait hal itu, pemerintah (Dinas Pertanian) siap membantu para petani kopi. Beberapa program bantuan dan binaan kepada para petani-petani kopi di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi sudah bergulir,” kata Amaran.
.
Usai Rapat Pengembangan Kopi Nasional, rombongan Wapres dan Gubernur Lampung melanjutkan Kunker meninjau PT Nestle Indonesia.
PT Nestle Indonesia merupakan n salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kopi yang cukup besar di Panjang, Bandar Lampung. Di sana PT Nesle, Jusuf Kalla berdialog dengan petani kopi sekitar 30 menit.