Warga Lampung Meninggal di Bengkulu karena Virus Corona, 8 Warga Jatiagung Diisolasi di RS Bandar Negara Husada

RSU Bandar Negara Husada di Kota Baru, Lampung Selatan.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN–Rombongan jamaah tabligh warga Desa Fajar Baru dan Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan yang pernah kontak dengan almarhum  NH (51) selama di Bengkulu, kini sudah dipulangkan ke Lampung dan diisolasi di RS Bandar Negara Husada, Kota Baru, Lampung Selatan.

Ke-8 orang tersebut adalah anggota jamaah satu rombongan dengan NH, warga Desa Jatimulyo, Kecamatan, Lampung Selatan yang positif terpapar Covid-19 dan meninggal di RS M. Yunus Bengkulu, 31 Maret 2020 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lampung Selatan, Jimmy B Hutapea, mengatakan delapan warga Jati Agung yang dipulangkan dari Bengkulu dan pernah kontak dengan rekannya positif Covid 19 meninggal dunia, saat ini kondisinya sehat tapi masih dilakukan pemantauan tim medis RSBNH.

“Mereka belum diizinkan pulang ke rumah untuk sementara waktu ini. Meskipun kondisinya sehat, kami masih menempatkan mereka di RSBNH untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan, agar kondisi mereka ini benar-benar sehat. Selain itu juga, agar tidak menimbulkan keresahan warga,”ujarnya kepada teraslampung.com, Kamis (2/4/2020).

Menurut Jimmy, ke-8 anggota jamaah tabligh itu  telah menjalani serangkain tes kesehatan, dan hasilnya negatif bahwa mereka tidak terpapar virus Corona atau Covid-19.

“Hasil tes kesehatan mereka, tidak ditemukan mengarah atau gejala Covid-19 (negatif),”ungkapnya.

Juru bicara tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Selatan ini juga mengimbau, masyarakat diharapkan tenang dan tidak terlalu khawatir atau merasa resah jika mengalami kejadian seperti warga Jati Agung tersebut. Tapi kewaspadaan perlu ditingkatkan, yakni dengan cara menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kita tidak boleh mendiskriminasi orang lain karena pernah kontak dengan penderita Covid-19 tersebut, karena belum tentu mereka itu juga terpapar. Jadi yang harus dilakukan, terapkanlah PHBS dan ikuti imbauan pemerintah,”pungkasnya.

Terpisah, Kepala Desa Fajar Baru, M Agus Budiantoro,  saat dikonfirmasi teraslampung.com membenarkan, ada warganya yang ikut dalam rombongan jamaah tabligh yang dipulangkan dari Bengkulu tersebut, setelah adanya salah satu rekan dari mereka berinisial NH positif Covid-19 meninggal dunia.

“Ada lima orang warga kami yang ikut rombongan jamaah tabligh tersebut, kelimanya berinsial UM, Kb, Sa, ZA dan Sn. Saat ini mereka masih berada di RSBNH Kota Baru. Kami berharap, kelima warga kami ini mendapat perawatan yang maksimal dan dites menyeluruh,”ujarnya kepada teraslampung.com.

Agus mengatakan, sejumlah warga desanya merasa khawatir, karena kelima orang tersebut terpapar Covid-19. Apalagi selama ini, mereka banyak bersama dengan rekannya yang positif Covid-19 meninggal dalam satu jamaah tabligh di Masjid At Taqwa Bengkulu.

Keresahan warga bertambah, kata Agus, setelah adanya kabar yang beredar kalau kelima warganya itu yang pernah kontak dengan rekannya positif Covid-19 meninggal, akan dipulangkan dan juga diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

“Warga banyak yang melapor ke saya merasa resah adanya kabar itu. Meski kelima orang itu dinyatakan sehat dan negative Covid-19, tapi sebaiknya dikarantina dulu di RSBNH untuk meredam kepanikan warga,”ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala desa (Kades) Jatimulyo, Sumardi yang meminta agar ketiga warganya tersebut agar diisolasi sementara waktu di RSBNH. Ia juga berharap kepada Pemkab Lampung Selatan dan Pemprov Lampung, agar kiranya menangani mereka dengan baik dan benar-benar dinyatakan sembuh.

“Meski saya sudah memberikan himbauan, namun banyak warga yang masih panik, oleh karena itu saya harap jangan pulang ke rumah dulu. Kalaupun hasilnya negatif, tapi saya berharap agar tetap jalani isolasi 14 hari dulu di RSBNH,”ucapnya.

Ia juga meminta, agar warga tidak menghindari atau rumah NH, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia ataupun mendiskriminasi atau mengucilkan pihak keluarganya. Karena almarhum NH meninggal di Bengkulu, dan dinyatakan positif Covid-19 pun bukan di Desa Jatimulyo.

Menyikapi banyak warga yang takut mendekati rumah almarhum, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimcam Jati Agung untuk dilakukan penyemprotan disinfektan serentak ke seluruh wilayah desa mengantispiasi adanya virus Covid-19, menerapkan arahan pemerintah social distancing dan lainnya.

“Almarhum NH ini, merupakan satu dari empat warganya yang berangkat ke Bengkulu bersama rombongan jamaah tabligh lainnya dalam kegiatan keagamaan,”pungkasnya.