Feaby|Terasampung.com
Kotabumi — AS (24), warga Desa Kalicinta, Kecamatan Koabumi Utara yang menjadi satu dari empat terduga teroris yang tewas ditembak anggota Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88) pada Minggu dini hari ternyata baru tiga tahun tinggal di Jakarta.
AS merantau ke Jakarta sejak tahun 2015. Sebelum merantau ke Jakarta, oa dikabarkan sempat bekerja di sebuah perusahaan pengolahan singkong di Lampung Utara.
Kapolres Lampung Utara, Ajun Komisaris Besar Eka Mulyana membenarkan bahwa AS yang diamankan oleh Densus 88 tercatat sebagai warga Lampung Utara. Pihaknya hingga kini masih terus mengumpulkan pelbagai keteranganyang diperlukan.
“Almarhum ditangkap (ditembak) di Cianjur. Anggota saya masih melakukan pengumpulan keterangan,” kata dia kepada wartawan, Minggu (13/5/2018).
AS merantau ke Jakarta sejak tahun 2015 silam. Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut, almarhum baru tiga kali pulang ke rumahnya. Terakhir, AS pulang ke rumah saat mendengar kabar orang tuanya sakit pada bulan Februari 2018 lalu.
BACA: Empat Terduga Teroris Ditembak Mati di Cianjur, Satu dari Kotabumi
Di tempat berbeda, Kepala Desa Kalicinta, Hartono melalui ponselnya membenarkan bahwa almarhum AS tercatat sebagai salah satu warganya. Kendati demikian, Hartono belum dapat berbicara banyak seputar almarhum lantaran masih sibuk mendampingi pihak keamanan di kediaman orang tua almarhum.
“Betul, dia warga Saya. Nanti ya pak, masih ada anggota dari polres dan Polsek yang mendata,” terangnya.
Sebelumnya, anggota Densus 88 menembak mati keempat terduga teroris di Terminal Pasirhayam, Desa Sinargalih, Cilaku, Cianjur,Jawa Barat. Keempat terduga pelaku yang menggunakan mobil Honda Brio warna silver berplat F 1614 UZ memang sudah diikuti pergerakannya oleh petugas sejak dari wiayah Sukabumi.
Para terduga teroris mencoba melakukan perlawanan menggunakan senjata api saat akan ditangkap. Tak ayal, mereka pun dilumpuhkan oleh petugas. Adapun inisial dari keempat terduga pelaku masing – masing, yakni BBR, DCM, AR dan AS.