Warga Riau Pembobol ATM dengan Tusuk Gigi Dibekuk Polres Metro

Kapolres Metro, AKBP Ganda MH Saragih (tengah) menunjukkan barang bukti yang disita dari pelaku AB, spesialis bobol ATM saat gelar konferensi pers hasil ungkap kasus bobol ATM dan Jambret, Rabu (6/3/2019).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

METRO — Satu dari empat pelaku spesialis ganjal Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan modus tusuk gigi berinisial AB (23), warga Rambah Samo, Rokan Ulu, Riau diringkus Tim Tekab 308 Polres Metro taklama setelah melakukan aksinya di ATM BNI Jalan Paria Iringmulyo, Metro Timur, pada 24 Februari 2019 sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolres Metro, AKBP Ganda MH Saragih mengatakan, aksi pencurian modus ganjal ATM tersebut terungkap, setelah salah satu korban EV (24), warga Desa Sukacari, Batanghari Nuban, Lampung Timur melaporkannya kasus tersebut ke polisi.

“Petugas menangkap pelaku AB, warga Rokan Ulu, Riau taklama setelah melakukan aksinya di ATM BNI Jalan Paria Iringmulyo, Metro Timur saat pelaku diketahui keberadaannya di seputar Kampus Metro Timur,”ujarnya, Rabu (6/3/2019).

Sedangkan untuk ketiga pelaku lainnya berinisial GG, TK dan MN berhasil kabur. Saat ini, ketiganya masih dalam pengejaran petugas dan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

“Dari penangkapan pelaku AB, disita barang bukti berupa dua buah tusuk gigi yang ujungnya sudah dipotong dan di cat warna hitam, uang tunai Rp 1.150.000, dua unit ponsel, satu buah dompet, KTP, SIM A, tiga buah kartu ATM Bank Mega, BNI dan BRI,”ungkapnya.

AKBP Ganda MH Saragih mengutarakan, komplotan spesialis ganjal ATM ini memiliki peran masing-masing secara terstruktur saat melakukan aksinya. Mereka (pelaku), ada yang berperan mengganjal tempat kartu ATM masuk. Setelah ada target korbannya, pelaku lain pura-pura membantu dengan menukar ATM korban. Satu pelaku lain, kembali masuk dan berperan mengingat nomor PIN ATM korban.

“Pelaku AB ini sendiri, perannya berpura-pura mengantre laiknya nasabah di luar mesin ATM yang tujuannya untuk menghalangi nasabah lain yang akan masuk mengambil ATM. Jadi aksi pencurian bobol ATM para pelaku ini sangat terstruktur,”bebernya.

Setelah berhasil mengelabui korbannya, kata mantan Kapolres Pakpak Bharat, Sumatera Utara ini, para pelaku pergi menuju ke mesin ATM lain untuk melakukan tarik tunai dengan mentransfer uang yang ada di ATM korban senilai Rp 74 juta ke beberapa rekening milik pelaku. Korban mengetahui uang di rekeningya hilang, setelah menghubungi pihak bank kalau uangnya sudah ditransfer ke rekening lain.

“Jadi aksi para pelaku ini bukan Skiming, cara kerja mereka (pelaku) bobol ATM masih pakai modus atau cara lama dan manual yakni dengan alat tusuk gigi,”terangnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut AKBP Ganda MH Saragih, aksi pencurian modus ganjal ATM pakai tusuk gigi ini komplotan lintas provinsi. Karena mengingat cara kerja para pelaku terstruktur, apalagi para pelaku tersebut berasal dari luar Lampung dan sengaja beraksi di wilayah hukum Polda Lampung.

“Ini yang masih kita kembangkan dan pendalaman kasusnya, termasuk memburu tiga pelaku yang masih buron (DPO) dan identitasnya sudah diketahui. Kami minta agar mereka segera menyerahkan diri, kalau tidak kita lakukan tindakan tegas dan terukur,”pungkasnya.

Sementara tersangka AB mengaku, dari aksinya itu ia hanya mendapat bagian uang Rp 8 juta. Aksi pencurian bobol ATM tersebut, dilakukan bersama ketiga rekannya sebanyak lima kali dalam satu bulan di beberapa tempat di Kota Metro.

“Kalau saya dapat bagiannya, paling kecil sendiri hanya Rp 8 juta. Kami tinggal di sini (Metro) ngekos dan baru satu bulan tinggal,”ucapnya.

Uang yang didapat dari hasil kejatan bobol ATM, kata AB, ia gunakan untuk poya-poya dan lainnya selama tinggal di Metro bersama ketiga rekannya tersebut.

“Uangnya, habis saya pakai buat poya-poya dan biaya di sini (Metro). Datang ke Metro ini, memang sengaja untuk buat bobol ATM dan saya diajak sama ketiga teman saya itu,”ungkapnya.