Feaby/Teraslampung.com
Jenazah Suherli saat dibawa ke RSUD Ryacudu Kotabumi. |
KOTABUMI—Suherli bin Rusdi (32), wartawan asal Kabupaten Tanggamus yang juga Kepala Biro Media Mingguan Rakyat Indonesia, ditemukan tewas bersimbah darah di Dusun Sinar Lampung, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara, Selasa (22/9) sekitar pukul 17.30 WIB.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Namun, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, korban meninggal karena dianaya. Pelaku penganiayaan masih terhitung sebagai keluarga korban.
Romli, kakak korban saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu, Kotabumi sekitar pukul 21:31 WIB, mengaku sangat terkejut saat pertama kali diberitahu jika adiknya tewas dengan sejumlah luka bacok di Dusun tersebut.
“Waktu terima kabar duka itu, saya lagi di atas mobil. Saya langsung bergegas ke lokasi untuk memastikannya,” tuturnya.
Menurut Romli, adiknya merupakan asli warga Dusun Sinar Lampung yang telah berdomisili di Kabupaten Tanggamus. Sepanjang pengetahuannya, adiknya itu bekerja sebagai Jurnalis media mingguan.
“Adik saya bekerja sebagai wartawan. Tapi, saya lupa nama medianya apa,” kata dia.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, Iptu. Supriyanto mengatakan, korban merupakan korban tindak penganiayaan yang untuk sementara ini diduga dilakukan oleh seorang pelaku yang berinisial Y. Namun, ia belum mau memastikan motif apa yang melatarbelakangi tindak penganiayaan hingga merenggut nyawa korban.
Korban saat berada di RSUD Ryacudu Kotabumi,Selasa malam (22/9). |
“Korban mengalami sejumlah luka bacok di bagian kepala dan tangan akibat sabetan senjata tajam. Dugaan sementara, permasalahan keluarga karena pelaku dan korban masih terbilang keluarga. Pelaku masih dalam pengejaran petugas,” paparnya.
Pantauan di RSUD Ryacudu, jenazah korban tiba di RS sekitar pukul 21,30 WIB. Korban mengalami sedikitnya tiga luka bacok di bagian kepala dan lengan kanan nyaris putus.