Oleh Eka Suci Puspita Wulandari
Prakirawan BMKG Lampung
Gelombang tinggi di wilayah Perairan Barat Lampung kembali menjadi momok untuk masyarakat yang menggantungkan hidupnya di laut. Hal ini dikarenakan wilayah Perairan Barat Lampung hingga Selat Sunda bagian selatan berpotensi terjadi gelombang laut setinggi 4.0 – 6.0 meter. Peringatan dini telah dikeluarkan secara berkala kepada pihak-pihak terkait bahkan hingga ke penyuluh nelayan di lapangan.
Larangan untuk berlayar juga telah dikeluarkan oleh pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) agar para penyedia angkutan kapal tidak melakukan aktivitas untuk sementara ini di wilayah Perairan Barat Lampung hingga kondisi kembali normal.
Berdasarkan analisa kondisi atmosfer saat ini terdapat area tekanan tinggi (1026 hpa) di sebelah barat daya Australia serta area tekanan rendah di utara Papua (1008 hpa). Prinsip kerja aliran udara adalah bergerak dari wilayah yang bertekanan tinggi menuju ke daerah yang bertekanan rendah. Maka, hal ini pun juga berlaku di atmosfer aliran udara berembus kencang dari wilayah barat daya Australia menuju ke wilayah utara Papua.
Mengapa wilayah Lampung terkena dampaknya ? Hal ini dikarenakan posisi perairan barat Lampung yang dilalui dahulu oleh aliran udara tersebut sebelum menuju ke wilayah utara Papua.
Kecepatan angin akibat adanya tekanan tinggi ini mencapai lebih dari 30 knot (±56 km/jam) dan gelombang di sekitar tekanan tinggi tersebut mencapai lebih dari 6.0 meter. Namun untuk wilayah Perairan Barat Lampung masih berkisar antara 4.0 – 6.0 meter. Untuk wilayah Perairan Barat Lampung kondisi normalnya dikisaran 2.0 meter untuk tinggi gelombangnya sehingga sangat riskan untuk saat ini bagi masyarakat yang memiliki kepentingan untuk pergi melaut.
Berdasarkan analisa pemodelan kondisi ini masih akan bertahan hingga awal bulan Juli mendatang. Hal ini akan bergantung pada lamanya tekanan tinggi yang ada di wilayah barat daya Australia itu hidup, jika kondisinya semakin melemah dan bahkan punah maka kondisi tinggi gelombang akan perlahan kembali normal.
Faktor lainnya adalah saat ini tidak terdapat gangguan cuaca di wilayah di sekitar Pulau Sumatera dan sekitarnya, jika terdapat gangguan cuaca maka aliran udara akan perlahan melambat akibat adanya gangguan tersebut sehingga potensi terjadinya gelombang tinggi akan minim. Saat ini aliran udara yang bersumber dari barat daya Australia dimana lokasi tekanan tinggi berada langsung menuju ke wilayah utara Papua dimana melintasi Lampung terlebih dulu.
Dengan kisaran tinggi gelombang maksimal yang mencapai 6.0 meter akan sangat berbahaya baik untuk kapal berukuran besar seperti kapal kargo, kapal kontainer, kapal tanker, kapal pesiar, terlebih untuk kapal yang berukuran yang lebih kecil.
Untuk kapal berukuran besar tersebut kondisi saat ini dimana kisaran kecepatan angin yang mencapai 30 knot dan tinggi gelombang 6.0 meter sudah masuk dalam kategori risiko tinggi atau sangat berbahaya maka dari itu diharapkan semua pihak dapat mematuhi peringatan dini tersebut.
Kondisi cuaca di wilayah Perairan Barat Lampung masih terpantau aman potensi untuk turun hujan lebat saat ini kecil. Bahkan seminggu ke depan potensinya juga kecil. Hujan lokal hingga hujan ringan masih berpotensi turun di wilayah perairan barat Lampung.***